Malware Jahat Bersembunyi di Balik Grammy Awards

Kapersky mendeteksi pelaku kejahatan siber secara aktif menyalahgunakan nama artis dan lagu yang dinominasikan untuk penghargaan Grammy Awards 2020.

oleh Iskandar diperbarui 31 Jan 2020, 17:00 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2020, 17:00 WIB
Billie Eilish Raih Piala Terbanyak di Grammy Awards 2020
Billie Eilish berpose dengan piala penghargaan Grammy Awards 2020 di Staples Center, Los Angeles, Amerika Serikat, Minggu (26/1/2020). Eilish memborong lima piala dalam perhelatan musik akbar yang diselenggarakan ke-62 kalinya ini. (AP Photo/Chris Pizzello)

Liputan6.com, Jakarta - Kapersky mendeteksi pelaku kejahatan siber secara aktif menyalahgunakan nama artis dan lagu yang dinominasikan untuk penghargaan Grammy Awards 2020, untuk menyebarkan malware.

Teknologi perlindungan dari perusahaan keamanan asal Rusia tersebut mencatat peningkatan serangan sebesar 39 persen (upaya mengunduh atau menjalankan file berbahaya) dengan menyamar atas karya beberapa nominasi pada 2019, dibandingkan 2018.

Ariana Grande, Taylor Swift, dan Post Malone menjadi incaran paling favorit di antara para aktor ancaman, di mana nama para nominasi ini juga banyak digunakan sebagai penyamaran malware pada 2019.

Ya, musik memang memiliki daya tarik universal, bukan hanya untuk hiburan tetapi juga sebagai bentuk terapi dan edukasi, serta menjadi platform dalam menciptakan suasana dan pesan.

Popularitas dan eksistensinya yang meluas adalah alasan mengapa, bahkan di zaman layanan streaming sekali pun, musik tidak pernah lepas dari aktivitas berbahaya.

Para pelaku kejahatan siber memanfaatkan nama artis populer untuk menyebarkan malware yang disembunyikan pada trek musik atau klip video. Demikian menurut keterangan resmi yang Tekno Liputan6.com terima, Jumat (31/1/2020).

Seiring dengan perhelatan penghargaan musik terbesar tahun ini, untuk menunjukkan inti permasalahan, peneliti Kaspersky menganalisis nama para nominasi artis dan judul lagu di penghargaan musik Grammy Awards 2020 yang sering digunakan untuk penyamaran malware.

 

30.982 File Berbahaya

BTS dan Lil Nas X di Grammy Awards 2020 (Photo by Matt Sayles/Invision/AP)
BTS dan Lil Nas X di Grammy Awards 2020 (Photo by Matt Sayles/Invision/AP)

Hasilnya, Kaspersky menemukan 30.982 file berbahaya yang menggunakan nama-nama artis atau jejak mereka untuk menyebarkan malware, dengan 41.096 pengguna produk Kaspersky telah menemukannya.

Analisis pada artis yang dinominasikan menunjukkan bahwa nama-nama Ariana Grande, Taylor Swift, dan Post Malone paling banyak digunakan untuk menyamarkan file berbahaya. Dengan lebih dari setengah (55 persen) file berbahaya terdeteksi dinamai dengan nama mereka.

Jumlah upaya untuk mengunduh atau menjalankan file yang berisi nama-nama bintang pop ini juga tumbuh secara signifikan pada hampir semua artis dalam penelitian.

Kaitan antara peningkatan popularitas dan aktivitas berbahaya muncul dengan sangat jelas dalam kasus artis baru seperti Billie Eilish.

 

Unduhan File Berbahaya Meningkat 10 Kali Lipat

Ilustrasi Malware. Dok: technology-solved.com
Ilustrasi Malware. Dok: technology-solved.com

Penyanyi remaja ini menjadi sangat populer pada 2019, dan jumlah pengguna yang mengunduh file berbahaya dengan namanya telah meningkat hampir sepuluh kali lipat dibandingkan tahun 2018 yaitu dari 254 menjadi 2171.

Sementara untuk jumlah file berbahaya yang didistribusikan meningkat dari 221 menjadi 1.556. Fenomena ini tidak terkecuali bagi artis yang lebih senior seperti Lady Gaga, yang namanya juga digunakan untuk penyamaran malware dan bahkan mengalami peningkatan serangan dalam setahun terakhir.

Kaspersky juga menganalisis sejumlah rekaman dan lagu yang dinominasikan untuk Grammy pada tahun 2019, yang paling mendapat perhatian dari para pelaku kejahatan siber. Diantaranya adalah 'Sunflower' Post Malone, 'Talk' Khalid, dan ‘Old Town Road’ Lil Nas X, memimpin daftar lagu-lagu dengan serangan malware paling banyak.

 

Komentar Analis

Malware
Malware. Foto: codepolitan

Anton Ivanov, analis keamanan Kaspersky mengatakan pelaku kejahatan siber jelas memahami apa yang menjadi populer dan akan terus berusaha untuk memanfaatkannya.

"Musik, di samping acara TV, adalah salah satu jenis hiburan paling populer dan, sebagai hasilnya, sarana yang menarik untuk menyebarkan malware, dimana para pelaku ancaman langsung dapat melancarkan aksinya," ujarnya.

"Namun, karena kami melihat semakin banyak pengguna berlangganan platform streaming, yang tidak memerlukan unduhan file untuk mendengarkan musik, kami berharap bahwa aktivitas berbahaya terkait dengan jenis konten ini akan berkurang," sambung Ivanov.

 

 

 

Tips Menghindari Program Berbahaya

Ilustrasi Malware
Malware (DAMIEN MEYER / AFP)

Untuk terhindar dari program berbahaya yang menyamar menjadi file musik populer, Kaspersky merekomendasikan langkah-langkah berikut:

• Jika kamu ingin mendengarkan atau mengunduh lagu-lagu dari artis populer, gunakanlah layanan terkemuka seperti Apple Music, Spotify Premium, dan Amazon Music. Atau temukan situs musik gratis yang memungkinkan kamu mengunduh lagu secara legal.

• Selalu hindari tautan yang mencurigakan dan menjanjikan konten musik eksklusif. Periksa akun media sosial resmi musisi atau baca blog musik terkemuka. seperti Pitchfork, untuk memastikan konten tersebut benar-benar ada.

• Perhatikan ekstensi file yang diunduh. Bahkan jika kamu akan mengunduh file audio atau video dari sumber yang dianggap tepercaya dan sah, file tersebut harus memiliki ekstensi mp3, .avi, .mkv atau .mp4 di antara format musik dan video lainnya dan bukanlah.exe atau. lnk.

• Gunakan solusi keamanan yang andal untuk perlindungan komprehensif dari berbagai ancaman.

(Isk/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya