KSP Angkat 13 Penasihat Senior, Salah Satunya Bos Telkom

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko, baru saja merekrut 13 penasihat senior. Nama-nama tersebut mulai dari eks menteri, pengusaha hingga akademisi.

Satu dari 13 Dewan Penasihat Senior KSP adalah Edi Witjara, yang dikenal sebagai Direktur Human Capital Management (HCM) PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom).

Edi merupakan alumni Universitas Telkom, Bandung. Edi beserta 12 orang lainnya resmi menduduki posisi tersebut pada Selasa (4/2/2020).

Kabar ini pun disambut gembira oleh Forum Alumni Universitas Telkom (FAST). Denny Charter selaku Wakil Sekretaris Jenderal FAST mengatakan, Edi merupakan salah satu alumni terbaik Universitas Telkom.

“Sebagai alumni, kami sangat bangga atas diangkatnya Edi Witjara menjadi salah satu Dewan Penasihat KSP,” kata Denny melalui keterangan resminya, Senin (10/2/2020).

Tugas KSP, lanjut Denny, adalah menyelenggarakan pemberian dukungan kepada Presiden dan Wakil Presiden dalam melaksanakan pengendalian program-program prioritas nasional, komunikasi politik, dan pengelolaan isu strategis.

"Dengan demikian, kebijakan mengangkat Dewan Penasihat Senior adalah keputusan yang tepat untuk pelaksanaan tugas KSP yang lebih baik untuk mendukung program pemerintah," ucapnya menambahkan.

Denny menilai mereka adalah kalangan profesional dan kompeten di masing-masing bidangnya yang dibutuhkan oleh KSP untuk melaksanakan tugas yang cakupannya sangat luas.

Nah, berikut daftar lengkap penasihat senior KSP.

1. Prof. Kuntoro Mangkusubroto, eks Menteri Pertambangan dan Energi

2. Prof. Purnomo Yusgiantoro, eks Menteri Pertahanan

3. Prof. Maria SW Sumardjono, Guru Besar Hukum Agraria UGM

4. Prof. Edward Hiariej, Guru Besar Hukum Pidana UGM

5. Andi Widjadjanto, Eks Sekretaris Kabinet

6. Manuel Kaisiepo, eks Menteri Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia

7. Sudhamek, pemilik Garudafood

8. Imam Prasodjo, Sosiolog Universitas Indonesia

9. Edi Witjara, Direktur Human Capital Management (HCM) PT Telekomunikasi Indonesia

10. Rachmawati Husein, Dewan Pengarah UN-CERF

11. Yando Zakaria, peneliti Pusat Kajian Etnografi Komunitas Adat (Pustaka)

12. Kuskridho Ambardi, Dosen FISIP UGM

13. Jonathan Tahir, Komisaris Utama Mayapada Healthcare

(Isk/Ysl)