Lagi, Aplikasi Pesaing WhatsApp Dihapus dari Google Play Store

Salah satu aplikasi pesaing WhatsApp, ToTok, dilaporkan kembali dihapus dari Google Play Store tahun ini.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 16 Feb 2020, 12:06 WIB
Diterbitkan 16 Feb 2020, 12:06 WIB
WhatsApp
Ilustrasi WhatsApp (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi pesaing WhatsApp, ToTok, dilaporkan kembali dihapus dari Play Store. Ini merupakan kali kedua aplikasi tersebut dihapus dari Play Store, setelah sebelumnya dilakukan pada Desember 2019.

Dikutip dari The Verge, Minggu (16/2/2020), Google mengakui bahwa pihaknya telah menghapus ToTok dari Play Store. Namun perusahaan tidak memberikan alasan aplikasi tersebut kini kembali dihapus.

Sebagai informasi, pada akhir 2019, aplikasi ini dihapus dari Play Store dan App Store karena dianggap memata-matai penggunanya. Ada kemungkinan dalam kasus ini, alasan yang sama dipakai untuk menghapus aplikasi ini.

Untuk diketahui, ToTok merupakan aplikasi chatting yang menjanjikan keamanan, kecepatan, dan gratis. Namun, dari sejumlah laporan, aplikasi ini ternyata dipakai pemerintah Uni Emirat Arab untuk memata-matai penggunanya.

Padahal, pengunduh aplikasi ini terbilang banyak, tidak hanya di Android dan iOS. Hal itu ditunjukkan dengan jumlah unduhan ToTok yang mencapai jutaan beberapa bulan setelah rilis.

Kebanyakan penggunanya berasal dari Timur Tengah, Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika Utara. Mengingat popularitasnya tersebut, App Annie sempat menobatkan ToTok sebagai aplikasi media sosial paling banyak diunduh di Amerika Serikat.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Pengguna Perlu Hapus Aplikasi

Ilustrasi Chatting
Ilustrasi Chatting. (dok. Anaya Katlego/Unsplash/Adhita Diansyavira)

Para pengguna ToTok yang sudah mengunduh aplikasi masih akan dapat menggunakannya hingga mereka menghapusnya.

Menurut wawancara dengan seorang pejabat, ToTok menjadi senjata digital untuk memata-matai suatu negara.

Negara-negara di teluk Persia seperti Arab Saudi, Uni Emirate Arab, dan Qatar sebelumnya telah beralih ke kontraktor swasta untuk meretas pesaingnya.

Namun dengan adanya ToTok, pemerintah dapat memata-matai target mereka yang secara sukarela menyerahkan informasi pribadi lewat aplikasi ini.

Terafiliasi Perusahaan Intelijen Siber

Ransomware
Indonesia Kena Serangan Siber, Pakar: Jangan Sepelekan Keamanan. (Doc: PCMag)

Berdasarkan analisis teknis dan wawancara dengan para pakar keamanan komputer, perusahaan di belakang ToTok, Breej Holding, kemungkinan besar berafiliasi dengan DarkMatter.

DarkMatter merupakan perusahaan intelijen siber berbasis di Abu Dhabi.

Penilaian intelijen dan analisis teknis juga menghubungkan ToTok dan Pax AI, sebuah perusahaan penambangan data yang berbasis di Abu Dhabi yang terkait dengan DarkMatter.

(Dam/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya