Pasar Mobile Browser di Indonesia 2010-2020: Keterpurukan Opera hingga Kejayaan Chrome

Opera sempat menjadi mobile browser favorit pengguna di Indonesia, tetapi seiring waktu berjalan Chrome berjaya menjadi browser terpopuler.

oleh M Hidayat diperbarui 19 Feb 2020, 07:00 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi Browser, Mobile Browser, Chrome
Ilustrasi Browser, Mobile Browser, Chrome. Kredit: Deepanker Verma via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Mobile browser merupakan salah satu aplikasi yang sudah pasti tertanam di smartphone. Tanpa aplikasi ini, pengguna tak akan dapat berselencar di internet.

Di artikel ini kami membahas pangsa pasar mobile browser selama satu dekade terakhir dengan menggunakan data dari GlobalStats.

Berikut ini visualisasi data pangsa pasar mobile browser di Indonesia dari 2010 hingga 2020.

Mengacu pada grafik di atas, ada beberapa poin penting yang dapat kita ambil:

  • Safari, Opera, Nokia, BlackBerry, dan Android browser menduduki lima besar pangsa pasar mobile browser di Indonesia pada tahun 2010.
  • Tahun berikutnya Android browser naik ke posisi ketiga, tepat di bawah Safari dan Opera, serta mengungguli Nokia dan BlackBerry. 
  • Berselang setahun kemudian Android browser secara mengejutkan berhasil mengambil alih posisi teratas.
  • UC Browser yang pada tahun 2010 hanya berada di peringkat ke-9, juga merangkak naik ke posisi ke-5 pada tahun 2012, tepat di bawah Android, Safari, Opera, dan Nokia. BlackBerry terlempar dari posisi lima besar. 

 

Poin penting lainnya

Ilustrasi Smartphone Android
Ilustrasi Smartphone Android
  • Chrome browser mulai meraih popularitas di kalangan pengguna mobile dengan menempati posisi sepuluh besar pada tahun 2012 dan naik perlahan-lahan.

  • Lalu pada tahun 2014 Chrome browser secara konstan mempertahankan posisi penguasa pasar hingga tahun 2020.

  • Pada tahun 2014 Android dan Safari berbagi raihan pangsa pasar yang sama.

  • Opera dan UC Browser juga mengamankan posisi lima besar pada tahun 2014.

 

Poin penting lainnya

  • Chrome browser pada tahun 2015 di peringkat pertama semakin terpaut jauh dari Safari, Android, UC Browser, dan Opera.

  • Lalu pada 2016 Chrome tetap berjaya di puncak, Safari dan UC Browser berbagi pangsa pasar yang sama di bawahnya, Opera merangkak ke peringkat keempat, dan Android terjun ke peringkat kelima.

  • Samsung Internet, yang pada tahun 2015 tidak masuk sepuluh besar, berhasil menempati posisi keenam pada tahun 2016, dan konsisten naik satu peringkat pada tahun 2017, 2018, 2019, hingga akhirnya pada tahun 2020 mengamankan posisi ketiga setelah Chrome dan Safari.

  • Pada tahun 2020, posisi lima besar berturut-turut ditempati oleh Chrome, Safari, Samsung Internet, UC Browser, dan Opera.

Temuan lain

Ilustrasi Smartphone Android, Gadget. Kredit: Pexels via Pixabay
Ilustrasi Smartphone Android, Gadget. Kredit: Pexels via Pixabay

Chrome browser yang berada di puncak daftar mulai tahun 2015 juga tidak terlalu mengejutkan, mengingat volume smartphone berbasis Android di pasaran makin tinggi dan Chrome tersemat menjadi aplikasi bawaan di antara banyak merek smartphone itu.

Peningkatan signifikan pangsa pasar Samsung Internet browser, menurut kami, sejalan dengan pertumbuhan pangsa pasar smartphone Samsung. Perusahaan tampak melakukan berbagai peningkatan pada browser buatannya.

Opera, meski mengalami harus kehilangan banyak pangsa pasar, tetap bisa bertahan di posisi lima besar pada tahun 2020. Browser ini, menurut kami, tetap mendapat tempat di antara pengguna smartphone karena kompresi data yang optimal dan terutama cocok bagi pengguna di daerah dengan sinyal dan jaringan internet tidak terlalu stabil dan kencang.

(Why/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya