Takut Virus Corona, Amazon Imbau 798 Ribu Karyawan Tak Lakukan Perjalanan

Perintah perusahaan yang dikeluarkan pada Jumat lalu ini terkait dengan kewaspadaan atas mewabahnya virus corona (Covid-19) di luar Tiongkok.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 02 Mar 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 02 Mar 2020, 09:00 WIB
The Spheres, Kantor Baru Amazon
Pejalan kaki melewati The Spheres, kantor bernuansa hutan hujan yang baru dibuka Amazon, di Seattle, AS, Senin (29/1). The Spheres terdiri dari tiga rumah kaca berukuran bulat yang menaungi 40.000 jenis tanaman dari 400 spesies. (AP/Ted S. Warren)

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan teknologi Amerika Serikat Amazon mengimbau 798 ribu karyawannya untuk menghindari perjalanan-perjalanan yang tidak penting. Perjalanan yang diminta untuk dihindari adalah perjalanan baik ke dalam maupun luar negeri.

Perintah perusahaan yang dikeluarkan pada Jumat lalu ini terkait dengan kewaspadaan atas mewabahnya virus corona (Covid-19) di luar Tiongkok.

Berdasarkan laporan The New York Times, para karyawan bagian operasional yang bertugas memeriksa teknologi perusahaan dan logistik global mendapatkan email langsung dari Senior VP, Dave Clark.

Email ini berisi perintah untuk tidak merencanakan meeting yang mengharuskan mereka melakukan perjalanan, setidaknya hingga bulan April. Perusahaan berharap saat itu wabah virus corona sudah menurun di seluruh dunia.

Dalam laporan Business Insider yang dikutip Senin (2/3/2020), juru bicara perusahaan mengkonfirmasi, pihak Amazon telah mengirimkan panduan menghindari perjalanan-perjalanan tak penting bagi semua karyawan, termasuk tim operasional yang ada di seluruh dunia.

Larang Karyawan ke Tiongkok Sejak Januari

The Spheres, Kantor Baru Amazon
Para tamu mendengarkan pendiri Amazon, Jeff Bezos saat pembukaan kantor The Spheres, di Seattle, Senin (29/1). Amazon menginvestasikan dana Rp 49,5 triliun untuk membangun kantor dan infrastruktur dalam kurun waktu 2010 hingga 2017. (AP/Ted S. Warren)

Januari lalu, Amazon telah mengumumkan larangan perjalanan ke dan dari Tiongkok. Saat itu, perusahaan memerintahkan karyawan yang ada di region Tiongkok untuk bekerja dari rumah selama dua minggu.

Amazon juga meminta karyawan menngecek kesehatan mereka segera mungkin jika ada gejala-gejala virus corona. Hal serupa juga dilakukan perusahaan-perusahaan teknologi lainnya seperti Apple, Google, Facebook, dan Microsoft.

Virus Corona

Penumpang Negatif Virus Corona Tinggalkan Diamond Princess
Petugas memeriksa suhu tubuh penumpang asing yang turun dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Yokohama, Jepang, Jumat (21/2/2020). Sebanyak 74 WNI berada dalam kapal pesiar Diamond Princess, empat di antaranya positif terjangkit virus corona (COVID-19). (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Meski begitu, seiring waktu wabah virus corona malah kian buruk. Kini 2.900 orang dilaporkan meninggal dunia karena virus ini. Setidaknya sudah ada 83 ribu orang yang positif terinfeksi virus corona.

Kasus paling banyak terjadi di Tiongkok. Di mana, perusahaan-perusahaan diminta untuk melakukan sejumlah hal guna melindungi para karyawannya.

Virus corona juga berdampak pada sejumlah acara teknologi. Pameran fotografi di Jepang, konferensi teknologi dan smartphone MWC di Barcelona, hingga konferensi tahunan pengembang Facebook pun dibatalkan gara-gara virus ini.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya