Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah astronot berhasil menanam selada di stasiun luar angkasa internasional (International Space Station/ISS).
Ilmuwan menyebut selada yang ditanam di ISS sepanjang tahun 2014-2026 itu tidak hanya sebagus selada yang tumbuh di Bumi, tetapi juga bergizi.
Advertisement
Baca Juga
Ilmuwan NASA, Gioia Massa dan Christina Khodadad, beserta koleganya memeriksa dan menganalisis tiga kumpulan selada yang ditanam di ISS antara tahun 2014 dan 2016.
Mereka membandingkannya dengan selada yang mereka tanam di rumah dengan kondisi serupa, seperti kelembaban relatif, karbon dioksida konsentrasi, dan suhu yang relatif sama.
Mereka mengklaim, sayuran tersebut memiliki tingkat nutrisi yang sangat mirip. Demikian seperti dikutip dari laman Engadget, Selasa (10/3/2020).
Â
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Perbedaan Utama
Perbedaan utama antara keduanya adalah salada yang tumbuh di ISS memiliki lebih banyak mikroorganisme, tetapi itu mungkin karena mikroflora yang hidup di stasiun ruang angkasa.
Namun, tidak ditemukan zat berbahaya bagi manusia, seperti E.coli dan Salmonella. Temuan para ilmuwan itu penting, karena astronot bisa menanam makanan di luar angkasa untuk perjalanan panjang.
NASA secara teratur mengirimkan pasokan ke ISS, sehingga kru stasiun tidak berisiko kekurangan makanan.
Pun demikian, untuk perjalanan ke bulan dan Mars di masa depan, NASA perlu menemukan cara untuk menambah makanan yang telah dikemas sebelumnya.
(Isk/Ysl)
Advertisement