Akun WhatsApp Aktivis Ravio Patra Dibobol, Bukti Kode OTP Lewat SMS Tak Efektif Lindungi Pengguna

Akun WhatsApp milik peneliti kebijakan publik Ravio Patra dibobol oleh pihak tak bertanggung jawab dan setelah itu, akun yang telah berpindah tangan menyebarkan provokasi

oleh M Hidayat diperbarui 23 Apr 2020, 12:48 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2020, 11:37 WIB
Ilustrasi WhatsApp
Ilustrasi WhatsApp. Kredit: Webster2703 via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Akun WhatsApp milik aktivis dan peneliti kebijakan publik Ravio Patra dibobol oleh pihak tak bertanggung jawab. Setelah itu, akun yang telah berpindah tangan menyebarkan provokasi. Kejadian ini bermula pada Rabu (22/4/2020) sekitar pukul 14.00 WIB.

Damar Juniarto, Direktur Eksekutif di Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) mengatakan, "Pelaku pembobolan menemukan cara mengakali nomor mereka untuk bisa mengambil alih WhatsApp yang sebelumnya didaftarkan dengan nomor Ravio."

Karena OTP dikirimkan ke nomor Ravio Patra, menurut Damar, "Kemungkinan besar pembobol sudah bisa membaca semua pesan masuk lewat nomor tersebut."

Damar mengaku telah melaporkan kejadian ini ke pihak WhatsApp dan mengklaim telah mendapat tanggapan dari Head of Security di WhatsApp. Disebutkan bahwa akun WhatsApp Ravio memang telah dibobol.

Memang, WhatsApp telah mendukung verifikasi atau autentikasi dua langkah (2-Factor-Authentication, 2FA) antara lain lewat SMS. Namun, salah satu kelemahan 2FA lewat SMS adalah kode OTP yang dikirimkan ke nomor yang didaftarkan via SMS dapat dicegat (intercept) oleh pihak tak bertanggung jawab.

 

Provokasi

Selama diambil alih oleh pihak tak bertanggung jawab itu, akun WhatsApp Ravio telah menyebarkan provokasi, yang berbunyi, "KRISIS. SUDAH SAATNYA MEMBAKAR! AYO KUMPUL DAN RAMAIKAN 30 APRIL AKSI PENJARAHAN NASIONAL SERENTAK, SEMUA TOKO YG ADA DIDEKAT KITA BEBAS DIJARAH."

Menurut Damar, penyebaran provokasi itu merupakan salah satu plot untuk menempatkan Ravio sebagai salah satu pihak yang akan terlibat di kerusuhan itu.

"Saya minta Ravio untuk mengumpulkan dan mendokumentasikan semua bukti agar kami bisa memeriksa perangkat tersebut lebih lanjut," tutur Damar.

Selang beberapa jam, tepatnya pukul 19.14 WIB, Damar mengatakan Ravio kembali menghubungi dirinya dan memberitahukan ada seseorang yang "tampangnya seram" mencari Ravio di kosannya. Damar kemudian memintar Ravio untuk mematikan ponsel dan mencabut baterainya, serta pindah ke rumah aman (safe house).

"[...] saya dapat informasi, Ravio ditangkap semalam oleh intel polisi di depan rumah aman," kata Damar.

Catatan:

Kami telah menghubungi perwakilan WhatsApp untuk meminta tanggapan kasus ini dan saat ini masih menunggu tanggapan tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya