Asosiasi Gim Retro Jepang Bagi-Bagi Ratusan Super Famicom

Japan Retro Game Association mengumumkan akan membagikan ratusan Super Famicom untuk membuat anak-anak di Jepang tetap di rumah.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 27 Apr 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2020, 14:00 WIB
SNES Classic Edition
SNES Classic Edition versi Jepang hadir dengan 5 juudul gim eksklusif. (Doc: The Verge)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 yang menyebar hampir di seluruh dunia, membuat banyak negara menetapkan status darurat, termasuk Jepang. Karenanya, pemerintah Jepang mengimbau masyarakat tetap berada di rumah untuk menghentikan penyebaran virus ini.

Namun imbauan ini belum sepenuhnya dihiraukan, sejumlah laporan menyebut masih banyak anak-anak yang bermain di luar rumah.

Melihat kondisi itu, Japan Retro Game Association pun memiliki solusi menarik untuk membuat anak-anak tetap di rumah.

Dikutip dari Game Rant, Senin (27/4/2020), solusi yang digalakkan oleh asosiasi tersebut adalah membagikan ratusan konsol Super Famicom dari Nintendo secara gratis untuk sejumlah keluarga di Jepang.

Konsol yang dikenal sebagai Super Nintendo Entertainment System di Amerika Utara itu memang disebut-sebut menjadi salah satu produk konsol gim paling berpengaruh. Terlebih, konsol ini dibekali dengan katalog gim yang terbilang besar.

Nah, untuk masuk dalam daftar keluarga yang mendapatkan Super Famicom gratis ini, mereka harus memiliki seorang anak berusia di bawah 16 tahun dan mau membayar biaya pengiriman.

Apabila memenuhi syarat, para keluarga itu nantinya akan mendapat satu buah Super Famicom, adapter, kabel, satu kontroler, dan dua gim gratis. Adapun dua gim gratis itu adalah Donkey Kong Country dan Final Fantasy 6.

Sebagai informasi, Japan Retro Game Association merupakan perusahaan asal Jepang yang fokus mempertahankan konsol gim lawas termasuk mengarsipkan berbagai macam sejarah gim, termasuk artikel majalah, memorabilia, dan perangkat retro dari tahun 80an dan 90an.

Pemilik Switch Keluhkan Akun Nintendo Mereka Diretas

Nintendo Switch
Nintendo Switch akan kedatangan 100 gim. (Sumber: Polygon)

Terlepas dari informasi di atas, baru-baru ini, sejumlah pengguna konsol Nintendo Switch mengeluhkan akun mereka diakses secara ilegal oleh orang tak dikenal.

Tak hanya itu, sejumlah gamer Switch pun mengakui dirinya kehilangan uang karena orang tak dikenal tersebut melakukan pembelian di dalam gim.

Salah satu gamer yang pertama kali melaporkan masalah akses tak dikenal tersebut adalah pemilik Nintendoite, Pixelpar.

Dikutip dari BGR, Rabu (22/4/2020), dia mendapati ada pihak yang tak dikenal yang berusaha menggunakan akun Nintendo miliknya.

Ia mengatakan, password akun Nintendo miliknya menggunakan kata unik dan PC-nya tidak diretas.

Hingga berita ini diwartakan, perusahaan masih belum memberikan pernyataan tentang masalah peretasan terhadap sejumlah akun Nintendo itu.

Tidak diketahui secara pasti berapa jumlah gamer di dunia yang akun Nintendo-nya diakses oleh tak dikenal.

Namun, dengan semakin meningkatnya populeritas Nintendo Switch saat ini bukan hal yang tak mungkin angka tersebut cukup tinggi.

Gamer Rakit Sendiri Konsol Nintendo Switch

Nintendo Switch
Gamer rakit sendiri Nintendo Switch. (Doc: Reddit / Sarvaaz37)

Dengan diberlakukannya aturan social distancing di beberapa negara di dunia, banyak orang memilih mengisi waktu mereka di rumah dengan bermain gim.

Dari sekian konsol gim yang ada di pasaran saat ini, Nintendo Switch menjadi barang paling dicari oleh gamer.

Bisa dimainkan bersama keluarga dan judul gim yang lebih santai (ketimbang PS4 dan Xbox One), wajar bilamana tiba-tiba harga konsol ini melambung di pasaran.

Tak hanya itu, kenaikan harga dan jumlah yang langka diperparah dengan semakin berkurangnya pasokan hardware dari Tiongkok karena pandemi virus corona.

Berkaca dari hal tersebut, pengguna Reddit dengan akun Sarvaaz37 memilih untuk merakit sendiri Nintendo Switch dari komponen yang dapat dibeli di pasaran, sebagaimana dikutip dari Gamerant, Jumat (17/4/2020).

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya