Tanggapan Ovo soal Karyawan Hubungi Pelanggan via WhatsApp

Pihak Ovo akhirnya buka suara terkait seorang karyawannya yang menghubungi konsumen secara pribadi melalui WhatsApp. Ia saat ini sudah tidak berstatus karyawan Ovo.

oleh Andina Librianty diperbarui 03 Jul 2020, 13:43 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2020, 13:43 WIB
OVO SmartCube
Ovo SmartCube. Dok: Ovo

Liputan6.com, Jakarta - Pihak Ovo akhirnya buka suara terkait seorang karyawannya yang menghubungi konsumen secara pribadi melalui WhatsApp. Ia saat ini sudah tidak berstatus karyawan Ovo.

"Tindakan oknum karyawan tersebut merupakan pelanggaran berat dari prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan terkait perlindungan data pengguna. Dan saat ini yang bersangkutan sudah tidak berstatus karyawan OVO," ujar Head of Public Relations Ovo, Sinta Setyaningsih, dalam keterangannya kepada tim Tekno Liputan6.com, Jumat (3/7/2020).

Sinta menyatakan, Ovo berkomitmen untuk melindungi privasi data pengguna. Hal ini sesuai dengan tujuan perusahaan untuk terus memberikan layanan keuangan terbaik bagi masyarakat Indonesia.

"Pertama-tama, kami mohon maaf atas terjadinya ketidaknyamanan terkait dengan layanan Ovo. Terima kasih atas semua masukan dan kritik, Ovo akan terus memastikan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang," tutur dia menjelaskan.

Kronologi Masalah

PHOTO: Permudah Layanan Belanja Untuk Sambut Natal dan Tahun Baru
Corporate PR Managee Lippo Malls Indonesia, Nidia N Ichsan dan Sr. Branding Manager  Aji Wicaksono saat menggunakan aplikasi OVO untuk bertransaksi pembayaran digital di Plaza Semanggi, Jakarta, Jumat (8/12). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, seseorang diduga staf Know-Your-Costumer (KYC) Ovo dilaporkan menghubungi pelanggan melalui aplikasi pesan WhatsApp secara pribadi. Jaminan keamanan privasi pengguna pun dipertanyakan.

Seorang pengguna Twitter dengan akun @prayogoafang, membagikan screenshot percakapan WhatsApp antara staf tersebut dan adiknya. Berdasarkan penjelasannya, sang adik hendak melakukan upgrade untuk akun Ovo.

Untuk diketahui, memproses verifikasi data pengguna yang hendak beralih ke versi premium biasanya merupakan salah satu tugas dari staf KYC.

Orang yang mengaku mengerjakan data untuk upgrade akun Ovo itu mengontak adik pemilik akun @prayogoafang secara pribadi di akun WhatsApp. Ia juga mengirimkan foto sang adik yang sedang memegang KTP.

Tanggapan Ovo via Twitter

Prayogo melalui akun Twitter miliknya, mengatakan pihak Ovo sudah menghubunginya terkait masalah ini. Ovo disebut sudah meminta maaf atas kejadian tersebut dan melakukan investigasi.

"Barusan ditelpon dari pihak @ovo_id, sudah meminta maaf atas ketidaknyamanan yang timbul dan sedang diinvestigasi terkait WA tadi. Terima kasih atas tanggapannya dan ditunggu update dari investigasinya," tulis pemilik akun @prayogoafang pada 2 Juli 2020.

Melalui twitnya pada 3 Juli 2020, pihak Ovo sudah menghubungi adinya secara langsung terkait masalah tersebut.

"Adik saya baru saja ditelpon pihak @ovo_id yang secara lisan mengatakan oknum terkait sudah dibebastugaskan dari ovo juga secara lisan menjamin data pribadi adek saya akan aman. Semoga kejadian ini jadi pembelajaran untuk kita semua dalam melakukan apapun," jelasnya.

(Din/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya