Liputan6.com, Jakarta - TikTok akan keluar dari pasar Tiongkok dalam beberapa hari ke depan. Hal ini disampaikan oleh juru bicara TikTok kepada Reuters pada Senin malam (6/7/2020), waktu setempat.
Dikutip dari Reuters, Selasa (7/7/2020), langkah TikTok ini berkaitan dengan keputusan perusahaan-perusahaan teknologi lain termasuk Facebook, yang telah menangguhkan pemrosesan permintaan pemerintah setempat untuk data pengguna di sana.
Advertisement
Baca Juga
TikTok memutuskan keluar dari Hong Kong setelah Tiongkok menetapkan Undang-Undang Kemanan Nasional baru di wilayah tersebut.
"Mengingat peristiwa baru-baru ini, kami telah memutuskan untuk menghentikan operasional aplikasi TikTok di Hong Kong," kata juru bicara TikTok.
TikTok merupakan media sosial berbagi video milik ByteDance. Perusahaan tersebut berbasis di Tiongkok.
Namun, TikTok sebelumnya pernah menegaskan bahwa data pengguna aplikasi tidak di simpan di Tiongkok.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
TikTok Tegaskan Keamanan Data Pengguna
Lebih lanjut, TikTok menegaskan sangat menjaga keamanan data para pengguna India setelah masuk ke dalam daftar aplikasi yang diblokir pemerintah India. Beberapa hari lalu, pemerintah India memblokir 59 aplikasi Tiongkok, termasuk TikTok.
Chief Excutive Officer TikTok, Kevin Mayer, melalui sebuah surat kepada pemerintah India pada 28 Juli 2020 mengatakan, pemerintah Tiongkok tidak pernah meminta data para pengguna negara tersebut.
Advertisement
Isi Pesan Kevin Mayer
"Saya bisa mengonfirmasi pemerintah Tiongkok tidak pernah meminta apa pun kepada kami terkait data pengguna India. Jika pun kami menerima permintaan seperti itu di masa depan, kami tidak akan mengikutinya," tulis Mayer dalam surat tersebut.
TikTok saat ini tidak tersedia di Tiongkok. Namun, jejaring sosial berbagi video ini milik perusahaan asal Tiongkok, ByteDance.
Seiring popularitasnya, TikTok kini tengah agresif mengembangkan layanannya di berbagai negara di dunia, termasuk India.
(Din/Isk)