Liputan6.com, Jakarta - Kepercayaan dan kenyamanan konsumen terhadap e-commerce ternyata semakin meningkat. Pernyataan itu merupakan hasil riset terbaru Kredivo dan Katadata Insight Center yang bertajuk 'Perilaku Konsumen E-Commerce Indonesia'.
Menurut riset, kepercayaan dan kenyamanan pada e-commerce itu ditunjukkan dengan jumlah rata-rata transaksi per bulan dari kuartal pertama menuju kuartal terakhir 2019. Bahkan, pada Desember 2019, jumlah transaksi lebih besar 22 persne daripada rata-rata jumlah transaksi bulanan.
Sebagai informasi, riset ini menggunakan studi kasus Kredivo sebagai platform kredit digital yang dipakai sebagai salah satu metode pembayaran di hampir semua platform belanja online. Adapun data primer sampel transaksi ini diambil dari enam pemain e-commerce terbesar di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Kami percaya dengan adanya riset ini dapat memberikan manfaat bagi strategi bisnis para mitra e-commerce seiring dengan kepercayaan masyarakat yang semakin tinggi dalam berbelanja online, termasuk menggunakan pembayaran digital," tutur General Manager Kredivo Indonesia Lily Suriani dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (5/8/2020).
Lebih lanjut Lily menuturkan, tren positif mengenai kepercayaan konsumen pada belanja online juga berlanjut pada semester pertama 2020. Data internal Kredivo mencatat peningkatan frekuensi pembelian di e-commerce terus berlanjut, terutama pada barang kebutuhan pokok.
Kondisi tersebut, menurut Lily, menandakan masyarakat tetap percaya pada transaksi online meski di tengah situasi menantang seperti saat ini.
Riset ini juga menemukan potensi pertumbuhan e-commerce di luar Jawa cukup baik, meski jumlah dan nilai transaksi belanja online Indonesia masih terpusat di Jawa.
"Pertumbuhan e-commerce di luar Pulau Jawa ini juga menjadi sinyal baik bagi inklusi digital, dimana penetrasi internet, daya beli, dan upah minimum regional (UMR) menjadi daya dorong utama peningkatan transaksi digital per populasi," tutur Lily.
Peran Generasi Z dan Milenial
Riset ini juga menemukan hal menarik lain, yakni peningkatan aktivitas e-commerce didukung oleh konsumen Generasi Z dan Milenial yang berkontribusi sebesar 85 persen dari total transaksi.
Kendati demikian, semua kelompok umur tetap terbuka untuk bertransaksi online. Hal itu dapat dilihat darn jumlah transaksi rata-rata orang per tahun yang hampir sama, yakni 17 hingga 20 kali dalam setahun, tanpa memperhitungkan usianya.
“Data ini menunjukkan meskipun didominasi milenial, kepercayaan konsumen pada e-commerce sebagai cara berbelanja terjadi pada lintas generasi," tutur Direktur Riset Katadata Insight Center Mulya Amri.
Temuan ini sejalan pula dengan studi dari Bill and Melinda Gates Foundation bersama McKinsey & Co pada 2013. Studi itu menyebut akses yang relatif luas ke transaksi digital suatu negara mampu mendorong peningkatan inkluasi keuangan di negara tersebut.
"Secara keseluruhan, diharapkan riset ini menjadi unik dan berbeda dibandingkan riset serupa lainnya, sebab menggunakan pendekatan berbasis data primer Kredibvo, sebagai metode pembayaran di hampir semua marketplace dan e-commerce terkemuka di Indonesia," tutur Mulya lebih lanjut.
Advertisement
Metode Riset
Sebagai informasi, riset ini dilakukan menggunakan metode kuantitatif, berdasarkan lebih dari 10 juta sampel transaksi yang berasal dari hampir satu juta pengguna Kredivo di enam pemain e-commerce dan marketplace terbesar di Indonesia pada Januari hingga Desember 2019.
Riset ini menggunakan data primer pengguna Kredivo yang tersebar di 34 provinsi dan lima kelompok umur termasuk pendapatan. Adapun data itu ditentukan berdasarkan random sampling.
Sementara pada penelitian yang dilakukan dari Februari hingga Mei 2020 dilakukan pula analisa tipe-tipe konsumen yang berbelanja online dari berbagai aspek, termasuk gender, umur, lokasi, termasuk menggali lebih jauh jenis produk yang dibeli konsumen.
(Dam)