Facebook Tarik Unggahan Donald Trump soal Misinformasi Covid-19

Facebook, Twitter, dan YouTube menarik sebuah unggahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, karena dinilai berisi informasi yang salah mengenai Covid-19.

oleh Andina Librianty diperbarui 06 Agu 2020, 16:49 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2020, 16:49 WIB
Donald Trump tampil dalam kampanye perdana untuk maju ke pilpres AS 2020 (AFP/Mandel Ngan)
Donald Trump tampil dalam kampanye perdana untuk maju ke pilpres AS 2020 (AFP/Mandel Ngan)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook, Twitter, dan YouTube menarik sebuah unggahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, karena dinilai berisi informasi yang salah mengenai Covid-19. Unggahan tersebut telah melanggar kebijakan.

Dilansir Reuters, Kamis (6/8/2020), unggahan tersebut berisi klip video dari sebuah wawancara dengan Fox & Friends. Trump di dalam video tersebut mengatakan, anak-anak "hampir kebal" terhadap Covid-19.

"Video ini menyertakan klaim salah bahwa sekelompok orang kebal dari Covid-19, yang merupakan pelanggaran kebijakan kami mengenai misinformasi Covid-19," ungkap juru bicara Facebook.

Sebuah twit berisi video tersebut yang diunggah akun kampanye Trump, @TeamTrump, dan dibagikan oleh Trump sendiri juga kemudian disembunyikan oleh Twitter karena dinilai melanggar aturan misinformasi Covid-19.

Seorang juru bicara Twitter mengatakan, pemilik akun @TeamTrump akan diminta untuk menghapus twit tersebut, sebelum mereka bisa mengunggah twit lagi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kebijakan YouTube

Melihat Posko COVID-19 Dinas Kesehatan DKI Jakarta
Petugas melewati layar pemantau yang menunjukan penyebaran virus corona (COVID-19) di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Senin (9/3/2020). Dari 3.580 orang yang menghubungi Posko COVID-19 DKI Jakarta, ada 64 kasus kategori Orang Dalam Pantauan dan 56 Pasien Dalam Pengawasan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

YouTube melalui juru bicaranya mengatakan pihaknya juga telah menurunkan video tersebut karena dinilai telah melanggar kebijakan misinformasi Covid-19. Namun, wawancara asli sampai saat ini dilaporkan masih ada di laman Fox News.

Tim kampanye Trump menuding perusahaan-perusahaan tersebut telah bersikap bias terhadap Donald Trump. Presiden AS itu diklaim telah mengatakan sebuah fakta.

"Perusahaan media soosial bukanlah penengah kebenaran," ungkap juru bicara kampanye Trump, Courtney Parella.


Covid-19 dan Anak-anak

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan bahwa sejauh ini memang kasus Covid-19 paling banyak diketahui menyerang orang dewasa. Namun beberapa anak-anak dan bayi juga terkena, dan mereka dapat menularkannya kepada orang lain.

Berdasarkan analisis oleh World Health Organization terhadap 6 juta yang terinfeksi antara 24 Februari dan 12 Juli, ditemukan persentase anak-anak berusia 5-14 tahun sekira 4,6 persen.

(Din/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya