Liputan6.com, Jakarta - Seorang remaja dilaporkan telah mentransfer sejumlah uang ke beberapa streamer di Twitch menggunakan kartu debit ibunya.
Selama dua minggu, remaja tersebut secara akumulatif telah mentransfer uang senilai USD 19.870 USD.
Advertisement
Baca Juga
Diketahui, uang itu ditujukan kepada streamer populer seperti Tfue, Gorb, Ewokttv, Kurt Benkert, dan Meyers Leonard.
Mengutip Dot Esports via IGN, Selasa (11/8/2020), sang ibu mengaku sempat kesulitan menghubungi Twitch untuk mengklarifikasi masalah ini.
Dia mengklaim telah mencoba berbagai cara, mulai dari mengisi formulir daring hingga mengirim surat ke CEO Twitch dan tim legal Amazon. Namun, semua itu tak berbuah hasil.
Belakangan, dia mendapat saran dari pengguna Reddit untuk menghubungi Xsolla, pihak ketiga mitra Twitch yang menangani layanan pembayaran di platform tersebut. Untungnya, Xsolla menanggapi permohonan dia dengan baik, sehingga dia bisa mendapatkan kembali uang tersebut.
Facebook Gaming Buka Kesempatan Kreator Konten Gim Purnawaktu
Konten gaming tidak dimungkiri menjadi salah satu kategori yang banyak dicari di Facebook. Data terbaru menunjukkan lebih dari 700 juta orang berinteraksi dengan konten gaming di Facebook setiap bulannya.
Dari data Maret 2020 itu diketahui, ada 160 juta pengguna aktif setiap bulan di 450 ribu grup di Facebook. Hal itu membuat grup gaming menjadi salah satu komunitas terbesar dan paling aktif di Facebook.
Melihat pertumbuhan itu, Facebok pun membangun sebuah platform yang diberi nama Facebook Gaming. Sesuai namanya, layanan ini memungkinkan komunitas gim terhubung satu sama lain, melalui konten siaran langsung maupun grup di dalamnya.
Menurut Head of Southeast Asia APAC Games Partnership Facebook Michael Rose, Facebook Gaming juga sekaligus membuka kesempatan bagi kreator konten gim melakukan aktivitas ini secara purnawaktu (full time). Untuk itu, monetisasi menjadi hal penting dalam platform ini.
Michael mengatakan Facebook Gaming memiliki tiga cara monetisiasi untuk para kreatornya. Pertama melalui iklan, lalu ada in platform purchase yang diberi nama Stars, dan fitur dukungan dari fans.
"Untuk iklan, kami mendukung beberapa jenis iklan yang dapat digunakan para kreator. Kami juga mengembangkan sejumlah tipe iklan agar monetisasinya dapat berkembang," tutur Michael lebih lanjut.
Sementara untuk Stars, cara ini memungkinkan penonton membeli sejumlah Stars di Facebook Gaming, lalu item itu dapat diberikan pada kreator saat mereka melangsungkan siaran langsung. Nantinya, Stars yang dikumpulkan para kreator dapat diuangkan.
"Stars ini dapat menjadi cara fans menunjukkan dukungannya pada para kreator," ujarnya.
Terakhir, ada Fans Support yang memungkinkan penonton membayar biaya langganan untuk kreator favoritnya, dan sebagai gantinya mereka dapat mengakses sejumlah konten khusus dari kreator tersebut.
Advertisement
Cakupan Facebook Gaming
Menyoal perbedaan dari layanan serupa, Michael menuturkan Facebook Gaming mengikuti misi Facebook sebagai perusahaan, yakni menghubungkan banyak orang. Karenanya, Facebook Gaming fokus pada membangun komunitas.
"Kami ingin membangun komunitas kreator. Jadi, kami juga kerap menggelar acara offline maupun online untuk menghubungkan kretor dan para penggemarnya," ujar Michael menjelaskan.
Menurutnya, Facebook juga sudah mencurahkan banyak sumber daya untuk membangun komunitas gim di platform ini. Hal lain yang juga menjadi pembeda adalah Facebook Gaming berbasis pada media sosial Facebook yang juga sudah memiliki komunitas sendiri.
"Jadi, kreator yang bergabung dengan Facebook Gaming dan menjadi partner, video mereka itu akan tersebar di seluruh pengguna Facebook juga, tidak hanya di kalangan gamer," tutur Michael.
Dengan hal itu, jangkauan konten di layanan ini dapat lebih luas, termasuk mencakup penonton yang non-gamer, tapi suka menonton konten gim. Selain itu, Facebook juga menawarkan banyak cara bagi penonton untuk menonton konten gim, mulai dari aplikasi Facebook Gaming maupun aplikasi Facebook biasa.Â