Gojek dan UN Women Dorong Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Indonesia

UN Women dan Gojek baru saja menandatangani nota kesepahaman untuk mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 07 Sep 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2020, 15:00 WIB
Pengusaha Perempuan
Ilustrasi Pengusaha Perempuan (Photo by Patrick Tomasso on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Keseteraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (UN Women) bersama Gojek menandatangani nota kesepahaman untuk mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia.

Nantinya, nota kesepahaman ini akan menyediakan kerangka memperkuat sinergi dan advokasi bersama untuk mengedukasi lebih banyak perempuan mengetahui hak mendapatkan kesempatan ekonomi yang setara.

"Dengan berkolaborasi memanfaatkan penggunaan informasi dan teknologi yang tepat guna secara maksimal, tujuan kami bersama adalah memberdayakan perempuan kurang beruntung mengatasi hambatan dalam meraih peluang ekonomi," tutur UN Women Representative and Liaison to ASEAN Jamshed Kazi dalam keterangan resmi yang diterima, Senin (7/9/2020).

Kerja sama ini juga didasari mandat UN Women mendorong keseteraan gender dan komitmen Gojek mendukung pertumbuhan inklusif di komunitas. Terlebih, pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang dikelola perempuan masih menghadapi sejumlah hambatan.

Menurut data Bank Dunia pada 2016, meski 64,5 persen Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia dikelola perempuan, mereka cenderung terkonsentrasi di usaha dengan produktivitas rendah dan sektor bernilai rendah ketimbang usaha yang dikola yang laki-laki.

Selain itu, perempuan di Indonesia juga menghadapi keterbatasan akses pada pengembangan keterampilan, teknologi, termasuk jaringan bisnis. Hambatan yang disebut makin meningkat di masa pandemi ini disebut tidak lepas dari norma dan budaya.

Untuk itu, kemitraan ini mencakup tiga area kerja sama, yakni mendukung kewirausahaan melalui pengembangan kapasitas dan peningkatan pengetahuan, mengumpulkan data baru dan analisis dampak Covid-19 pada usaha kecil dan mikro, termasuk mitra Gojek.

Harapannya, data itu dapat dianalisis menjadi strategi dan kebijakan untuk pemulihan ekonomi nasional. Lalu area terakhir adalah mempromosikan keamanan perempuan di ruang publik untuk memastikan partisipasi penuh dalam kehidupan, termasuk mengejar peluang ekonomi.


Program Pengembangan Perempuan

Ilustrasi pengusaha perempuan
Ilustrasi pengusaha perempuan (Photo by Kobu Agency on Unsplash)

"Kami percaya perempuan harus mendapatkan akses setara untuk peluang ekonomi, sehingga masyarakat maupun ekonomi kita dapat memastikan pertumbuhan yang inklusif dan adil," tutur Chief of Corporate Affairs dari Gojek, Nila Marita.

UN Women sendiri memang bekerja sama dengan pemerintah Indonesia dan pemangku kepentingan lain, termasuk sektor swasta agar dapat memasukkan perspektif gender dalam perencanaan respons terhadap Covid-19.

Adapun upaya yang dilakukan dengan pihak swasta adalah mengintegrasikan keseteraan gender dalam praktik dan budaya bisnis. Oleh sebab itu, UN Women juga membuka akses pasar dan keuangan bagi perempuan lewat platform WeLearn.

Sementara Gojek juga memiliki inisiatif yang fokus pada pengembangan perempuan, seperti Gojek Wirausaha hingga Gojek Xcelerate Women Founders. Lalu, ada pelatihan bystander intervention oleh Hollaback Jakarta dan kampanye keamanan perempuan di seluruh Indonesia.

(Dam/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya