Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, Nvidia mengumumkan telah resmi membeli perusahaan pembuat semikonduktor (chipset) ARM seharga USD 40 miliar atau sekitar Rp 597 triliun dari SoftBank.
Dengan ini, Nvidia akan menjadi "pemain" besar dalam pasar prosesor perangkat mobile, terutama teknologi AI di platform smartphone, PC, dan mobil otonomos.
Setelah resmi dibeli dari SoftBank, ARM akan mulai beroperasi sebagai bagian divisi Nvidia dan akan tetap bermarkas di Inggris. Demikian yang dikutip dari Engadget, Senin (14/9/2020).
Advertisement
Baca Juga
Memperkuat komitmen, Nvidia berencana membangun superkomputer berteknologi AI yang didukung oleh CPU ARM untuk diletakkan di kantor pusat perusahaan di Cambridge.
"AI adalah kekuatan teknologi paling kuat di zaman kita dan telah meluncurkan era baru sistem komputasi," ucap Jensen Huang, CEO Nvidia.
Â
Dibeli dari SoftBank
Lebih lanjut, SoftBank resmi membeli ARM di 2016 seharga USD 31 miliar.
Adapun perusahaan seperti Apple, Samsung, dan Qualcomm menggunakan lisensi teknologi prosesor milik ARM ini untuk perangkat seluler buatan mereka masing-masing.
Â
Advertisement
Samsung Tertarik Beli
Sebelumnya, Samsung dilaporkan sempat mempertimbangkan untuk mengakuisisi sebagian kecil saham di ARM. Menurut sumber, besaran saham tersebut antara tiga dan lima persen.
Dilansir GSM Arena, Selasa (4/7/2020), tujuan pembelian saham ini untuk mengurangi pembayaran royalti produksi chipset berdasarkan platform ARM, yaitu desain Cortex CPU dan Mali GPU. Samsung menggunakannya di chipset Exynos.
Selain Samsung, sejumlah perusahaan lain dilaporkan tertarik membeli saham ARM.
(Ysl/Isk)