Bantu Masyarakat Adaptasi PSBB, Grab Perkenalkan Teknologi Geofencing

Grab baru saja memperkenalkan teknologi geofencing untuk mendeteksi dan memberikan peringatan pada mitra pengemudi yang berkerumun di sebuah area.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 21 Sep 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2020, 09:00 WIB
Grab
Grab baru saja meluncurkan teknologi geofencing untuk membantu para mitra pengemudi tetap menjaga jarak. (Dok. Grab Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - Grab baru saja memperkenalkan teknologi geofencing untuk mendeteksi dan memberikan peringatan pada mitra pengemudi yang berkerumun di sebuah area.

Teknologi ini dipakai agar masyarakat dapat beradaptasi dalam Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kedua. Grab mengklaim menjadi aplikasi online pertama di Indonesia yang memperkenalkan teknologi ini.

Berbekal teknologi ini, mitra pengemudi yang terdeteksi berkerumun, akan menerima peringatan lewat pesan teks atau pop-up di aplikasi mereka.

"Penerapan geofencing merupakan salah satu solusi inovatif dalam mendeteksi GPS mitra pengemudi yang berkumpul dalam satu lokasi, dimana sistem kami akan langsung memberikan peringatan kepada mereka yang didapati melanggar peraturan," tutur Director of Government Affairs & Strategic Collaborations Grab Indonesia, Uun Ainurofiq dalam keterangan resmi, Senin (21/9/2020).

Sebagai informasi, pada PSBB kedua yang diterapkan sejak 14 September 2020, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memang masih mengizinkan ojek online beroperasi.

Untuk itu, berbekal pemanfaatan teknologi ini, Grab berharap dapat membantu mitra pengemudi tetap menjaga jarak aman sekaligus tetap produktif.

Inisiatif Lain dari Grab

Ojek Online Gunakan Pelindung Pembatas Antar Penumpang
Driver Grab Bike mengenakan Grab Protect pelindung yang membatasi antara pengemudi dan penumpang saat diluncurkan di Jakarta, Selasa (9/6/2020). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain teknologi geofencing, Grab juga telah melakukan beberapa inisiatif untuk membantu masyarakat dan mitra pengemudi beradaptasi dalam PSBS kali ini. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Komunikasi lewat Aplikasi Mitra dan Media Sosial : Grab mengirimkan pesan lewat aplikasi mitra pengemudi untuk mensosialisasikan PSSB Jilid 2 ini.
  2. Penambahan Kode Etik : Grab juga menambahkan pasal dalam Kode Etik Mitra Pengemudi untuk memastikan mereka mengikuti imbauan pemerintah, sekaligus menjaga kesehatan mereka, agara tetap dapat produktif.
  3. Pengecekan Langsung di Lapangan : Saat ini, Grab juga menugaskan puluhan personel patroli untuk memberikan imbauan persuasif bagi mitra pengemudi yang masih berkumpul di satu area.
  4. Santunan untuk Mitra Pengemudi : Grab juga memberikan santunan pendapatan bagi mira pengemudi yang terkena Covid-19, agar mereka fokus melakukan isolasi mandiri atau menunggu masa penyembuhan.

Hadirkan Armada GrabProtect

Resmi 'Dipoles', Apa yang Baru di Aplikasi Grab?
Ilustrasi Driver Grab dengan Helm Baru (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Untuk memastikan layanan di tengah pandemi ini, Grab juga telah memperkenalkan armada GrabProtect yang merupakan program keamanan dan kebersihan untuk memberikan standar kebersihan terbaik di industri ride-hailing.

Program ini meliputi kehadiran fitur baru, peningkatan armada GrabCar Protect dan GrabBike Protect, serta pembaharuan aturan keamanan. Fitur baru yang dihadirkan meliputi deklarasi kesehatan online dan kebersihan, sekaligus mask selfie.

Melalui fitur baru ini, penumpang dan pengemudi dapat membatalkan pesanan perjalanan apabila persyaratan masker tidak dipenuhi. Sejak diluncurkan Mei 2020, layanan ini sudah menempuh belasan juta kilometer.

"Keamanan selalu menjadi fokus utama Grab dan melalui program seperti GrabProtect dan teknologi geofencing, kami telah meningkatkan standar kebersihan di industri ride-hailing," tutur Uun mengakhiri pernyataannya.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya