Liputan6.com, Jakarta - Samsung belum lama ini membuka pre-order untuk smartphone layar lipat generasi ketiga, Galaxy Z Fold 2.
Perangkat ini dibanderol dengan harga Rp 33,8 juta di Indonesia. Meski pada versi luar negeri Galaxy Z Fold 2 hadir dengan konektivitas 5G, konsumen Indonesia harus puas dengan dukungan teknologi 4G LTE.
Baca Juga
Hokky Caraka dilarikan ke IGD usai Bela Timnas Indonesia vs Filipina di Piala AFF 2024, Pipi Luka Dalam higga Badan Menggigil
Tak Perlu Panci Presto, Ini Cara Ampuh Mengempukkan Daging Sapi dengan Daun Jambu Biji
Salam Sholat Sebaiknya Niatkan untuk Malaikat, Kenapa? Gus Baha Ungkap Fadhilah Dahsyatnya
Namun hal ini tidak mengurangi berbagai keunggulan yang ada di perangkat ini.
Advertisement
Desain
Galaxy Z Fold 2 sendiri hadir dengan dua layar, cover screen Super Amoled (25:9) yang memiliki 6,2 inci dengan tampilan memanjang serta layar utama (Infinity Flex Display) seluas 7,6 inci jenis Dynamic Amoled 2X.
Samsung menggunakan material Ultra Thin Glass (UTG) seperti pada Galaxy Z Flip, dengan dukungan Flex Mode, membuatnya jadi bisa dibuka dengan sudut berapa pun, sesuai keinginan pengguna.
Memang di bagian tengah layar utama terdapat sebuah garis bekas lipatan layar. Namun ketika perangkat dipakai baik untuk ngegim, bekerja dengan multi active windows, hingga menonton konten, lipatan ini tidak memberikan gangguan.
Selain itu berdasarkan pengalaman kami, durabilitas dari layar Infinity Flex ini juga terasa lebih kokoh ketimbang pada Galaxy Fold yang dirilis tahun lalu.
Pada kedua layar, Samsung menyematkan punch hole untuk kamera selfie dengan resolusi 10MP f2.2 dengan sudut 80 derajat.
Beralih pada tiap sisinya, Samsung memberikan sebuah speaker stereo dan port USB type C pada sisi bawah perangkat.
Speaker juga diterapkan di bagian sisi atas perangkat. Selain itu, pada sisi bawah dan atas, kita bisa dengan mudah melihat bagaimana engsel Galaxy Z Fold 2 ini bekerja.
Tiap Sisinya
Kemudian di sisi kanan perangkat terdapat tombol volume dan power, di mana tombol power ini juga menjadi panel fingeprint scanner.
Lalu di sisi kiri perangkat, terdapat sebuah slot SIM card yang dapat dibuka dengan ejector. Sekadar informasi, slot SIM card ini bisa memuat satu eSIM dan satu Nano SIM card.
Selanjutnya, pada bodi belakang, Samsung menghadirkan frame kamera yang bentuknya agak menonjol, mirip dengan milik Galaxy Note 20 Ultra.
Di sini, ada tiga kamera yang dibawa Galaxy Z Fold 2 juga tampak besar dan buas, lengkap dengan sebuah LED flash.
Bobot smartphone ini terbilang cukup berat, yakni 282 gram, dengan ketebalan ketika perangkat terlipat adalah 13,8mm. Sementara saat dibuka jadi tablet, ketebalannya 6mm.
Dengan layar cover yang ukurannya jauh lebih besar dibandingkan sebelumnya, kami cukup nyaman menggunakan layar ini untuk penggunaan sehari-hari.
Layar utama pun sangat cantik, jernih, dan memanjakan mata sehingga nyaman digunakan untuk main gim, menikmati konten, sampai melakukan berbagai pekerjaan dengan dukungan multi windows.
Advertisement
Kamera
Samsung Galaxy Z Fold 2 bukan sekadar smartphone dengan desain layar lipat yang inovatif, fitur yang diusung pun mencerminkan kalau perangkat ini memang flagship, termasuk kameranya.
Galaxy Z Fold 2 mengusung tiga kamera utama. Masing-masing adalah kamera ultra-wide 12MP dengan aperture F2.2 dan sudut 123 derajat.
Selanjutnya ada kamera wide angle 12MP dengan dukungan super speed dual pixel AF, OIS, dan apreture f1.8. Lalu ada kamera telephoto 12MP dengan dukungan PDAF, aperture f2.4, dual OIS, dan dukungan optical zoom 2x serta digital zoom 10x.
Seperti disebutkan, untuk kamera depan juga Samsung memiliki dua kamera selfie di masing-masing layar. Resolusinya sama, yakni 10MP dengan aperture 2.2 dan sudut 80 derajat.
Uniknya, dengan Galaxy Z Fold 2, pengguna bisa berfoto selfie menggunakan kamera utama yang memiliki kualitas lebih baik. Hal ini dimungkinkan berkat fitur Mirror Selfie.
Dalam kondisi smartphone terlipat, pengguna hanya perlu membuka aplikasi kamera dan menemukan opsi Selfie di bagian kanan atas layar. Pilih opsi tersebut, kemudian buka layar smartphone, dan pengguna bisa ber-selfie dengan kamera utama.
Perangkat ini juga menawarkan opsi perekaman Auto Framing yang bisa mengambil gambar foto maupun video secara hands-free dan membuat objek tetap fokus.
Kamera Galaxy Z Fold 2 juga mendukung Capture View Mode, di mana pengguna hanya perlu memanfaatkan mode Flex sembari membuka kamera.
Layar atas akan memperlihatkan preview gambar, dan layar bawah memperlihatkan hasil foto yang sebelumnya direkam.
Performa
Untuk menguji performa, kami mencoba main gim di perangkat ini. Kami memainkan gim COD Mobile nonstop sekitar 2 jam, baik di layar utama maupun layar cover.
Permainan berlangsung dengan baik di kedua layar. Pengguna hanya perlu menyesuaikan kontroler mereka agar tidak miss ketika memencet kontroler, dengan begitu kendali gim berlangsung dengan mudah.
Dukungan Elite Gaming pada Snapdragon 865 Plus membuat perangkat ini bisa menghasilkan kemampuan gaming realtime. Apalagi ditambah dengan refresh rate layar hingga 120Hz.
Seperti pada Galaxy Note 20 Ultra, Galaxy Z Fold 2 membawa refresh rate hingga 120Hz melalui fungsi adaptive refresh rate. Gim pun berlangsung dengan smooth dan grafis yang ditampilkan adalah versi paling tinggi.
Bicara kemampuan adaptive refresh rate 120Hz, Samsung di sini secara otomatis menerapkan refresh rate 120Hz ketika pengguna membuka aplikasi-aplikasi yang mendukung. Misal untuk aplikasi gaming, Samsung menggunakan refresh rate 120Hz.
Namun jika yang dibuka aplikasi-aplikasi ringan, refresh rate yang ditawarkan antara 1-120Hz. Hal ini membuat penggunaan baterai perangkat menjadi hemat.
Sekadar informasi, kami menggunakan perangkat sejak pukul 8 pagi hingga malam hari untuk berbagai keperluan.
Misalnya untuk main gim, streaming YouTube dan Netflix, buka media sosial, buka aplikasi chat, menjajal kamera, dalam waktu hampir seharian, baterai memasuki 15 persen sekitar pukul 11 malam.
Pengisian daya 4.500mAh pun dilakukan dalam waktu cukup singkat, sekitar 1 jam lebih sedikit untuk penuh.
Advertisement
Multitasking
Galaxy Z Fold 2 tidak hanya mengedepankan desain, tetapi juga kemampuan multitasking-nya. Selain untuk kebutuhan gaming dan kamera, kami mencoba fitur multitasking yang diusungnya.
Salah satunya adalah kemampuan Multi Active Windows yang memungkinkan pengguna membuka tiga aplikasi sekaligus dalam layar utama yang menyerupai tablet.
Caranya kamu hanya perlu membuka satu aplikasi kemudian buka aplikasi lainnya dengan menggeser menu Edge Panel, pilih aplikasi kedua yang ingin dibuka dan tempatkan di sisi sebelah aplikasi yang sudah dibuka. Selanjutnya, buka aplikasi ketiga dengan cara yang sama.
Ketiga aplikasi pun bisa berjalan bersamaan. Misalnya ketika kita ingin mengetik di Notes sembari membuka email dan mendengarkan lagu di Spotify. Hal ini bisa dilakukan secara bersamaan.
Tidak hanya itu, Galaxy Z Fold 2 memungkinkan penggunaan opsi drag and drop, di mana kita hanya perlu menyeret teks atau gambar dan dokumen dari satu aplikasi ke aplikasi lain.
Pengguna juga bisa melakukan screen capture atas ketiga aplikasi yang dibuka melalui Split Screen Capture.
Menariknya, karena memiliki dua layar, Galaxy Z Fold 2 menghadirkan tampilan App Continuity. Di mana, ketika kita membuka aplikasi di layar cover kita langsung dapat melanjutkan membuka aplikasi dengan realtime, ketika layar utama dibuka. Begitu pula sebaliknya.
Misalnya kita tengah menyaksikan YouTube di layar cover lalu ingin melanjutkan nonton di layar yang lebih luas. Kita hanya perlu membuka layar smartphone dan tampilan YouTube langsung bisa dinikmati di layar utama.
Namun menurut Product Marketing Manager Samsung Mobile SEIN Taufiqul Furqan, untuk menikmati hal serupa dari layar utama ke cover screen, pengguna harus memilih aplikasi-aplikasi yang diinginkan.
Kesimpulan
Galaxy Z Fold 2 hadir untuk menyasar pengguna di kelas luxury tech, yakni mereka yang menginginkan teknologi terkini tetapi juga ingin perangkat yang inovatif dan stand out.
Dengan harga yang ditawarkan yakni Rp 33,8 juta, sudah sepantasnya Galaxy Z Fold 2 bukan hanya menawarkan desain masa depan di sebuah perangkat, tetapi juga performa yang mumpuni.
Sebagai penerus dari Galaxy Fold, berbagai peningkatan ada di perangkat ini.
Misalnya dari segi layar cover yang lebih besar, layar lipat Infinity Flex yang lebih kokoh secara fisik, serta mendukung multitasking.
Tak hanya itu, rasanya ketika dipegang, perangkat ini lebih kokoh dan durable. Bagian engselnya pun terasa lebih terlindungi dan kokoh.
Kemampuan multitasking yang diusung Galaxy Z Fold 2 juga dirasa mampu mendukung kegiatan sehari-hari pengguna, baik untuk bekerja maupun mendukung entertainment.
Kelebihan:
1. Peningkatan di layar bagian cover maupun layar utama yang lebih besar dan lebih kokoh
2. Flex mode yang membuat pengguna bisa memakai perangkat dengan berbagai cara
3. Performa buas, baik untuk gim atau kebutuhan multitasking
4. Kamera apik, baik kamera utama maupun kamera selfie
Kekurangan:
1. Bagian fingerprint scanner agak kurang responsif
2. Saat pengguna menggunakan layar depan, bodi smartphone terasa sangat tebal dan berat
3. Belum didukung fitur ketahanan terhadap air
4. Harga yang ditawarkan lebih mahal dibandingkan Galaxy Fold. (Galaxy Fold Rp 30,880 juta saat diluncurkan Desember 2019, sedangkan Galaxy Z Fold 2 harganya Rp 33,880 juta).
(Tin/Isk)
Advertisement