Kabar Baik, Gadis 14 Tahun Temukan Cara untuk Mengembangkan Obat Covid-19

Penemuan ini bisa membantu para ilmuwan lebih memahami sifat virus, yang selanjutnya dapat membantu mengembangkan obat atau vaksin Covid-19.

oleh Iskandar diperbarui 20 Okt 2020, 11:30 WIB
Diterbitkan 20 Okt 2020, 11:28 WIB
China Pamerkan Vaksin Covid-19 di Pameran
Kandidat vaksin Sinovac Biotech LTD untuk virus corona Covid-19 terlihat dipajang dalam Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) di Beijing pada 6 September 2020. Untuk pertama kalinya, China akhirnya resmi memamerkan produk dalam negeri vaksin COVID-19. (NOEL CELIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah perusahaan farmasi di seluruh dunia saat ini tengah berlomba menemukan obat atau vaksin untuk virus corona (Covid-19).

Tampaknya kabar baik datang dalam bentuk penemuan yang dilakukan oleh seorang gadis berusia 14 tahun dari Frisco, Texas, Amerika Serikat.

Gadis cilik bernama Anika Chebrolu itu telah memenangkan ajang 2020 3M Young Scientist Challenge dan mendapatkan hadiah uang tunai senilai US$ 25.000 atau sekitar Rp 370 juta. Demikian sebagaimana dikutip dari Ubergizmo, Selasa (20/10/2020).

Penemuan Chebrolu bukanlah obat untuk menyembuhkan seseorang dari Covid-19, tetapi penemuan tersebut dapat membantu para ilmuwan lebih memahami sifat virus, yang selanjutnya dapat membantu mengembangkan obat atau vaksin.

Penemuannya menggunakan apa yang dikenal sebagai metodologi in-silico, mengarah pada penemuan molekul timbal yang dapat mengikat protein lonjakan virus Covid-19.

 

Bantuan Mentor

Melihat Tes Serologi COVID-19 untuk Petugas Medis
Petugas medis diperiksa dengan metode Tes serologi COVID-19 di RS Siloam, Jakarta, Selasa (11/8/2020). Tes serologi antibodi SARS-CoV-2 berbasis lab adalah tes untuk mendeteksi antibodi baik Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG) terhadap SARS-CoV-2 dalam darah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut Chebrolu, proyek awalnya menyasar virus influenza yang saat ini belum ada obatnya (hanya treatmen dan vaksinasi tahunan).

Namun, karena pandemi yang kini masih berlangsung dan melihat berapa banyak orang yang terkena dampaknya--berkat bantuan mentornya--Chebrolu mengubah arah proyeknya ke Covid-19.

 

Perlu Bantuan Ahli Virologi

Lindungi Pasien saat Berobat, Karyawan dan Tenaga Medis Jalani Tes Serologi Covid-19
Petugas medis menjalani Tes serologi COVID-19 di RS Siloam Kebon Jeruk, Jakarta, Selasa (11/8/2020). Tes serologi antibodi SARS-CoV-2 berbasis lab merupakan tes untuk mendeteksi antibodi baik Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG) terhadap SARS-CoV-2 dalam darah. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Yang saat ini perlu segera dilakukan adalah bekerja sama dengan para ilmuwan dan peneliti, yang diharapkan penemuannya dapat membantu pengembangan penyembuhan potensial.

"Upaya saya untuk menemukan senyawa timbal dalam mengikat protein lonjakan virus SARS-CoV-2 mungkin tampak seperti setetes air di lautan, dan masih perlu upaya lebih lanjut," kata Chebrolu.

Hal yang menentukan keberhasilan, ia melanjutkan, adalah mengembangkan molekul ini lebih jauh dengan bantuan ahli virologi dan spesialis pengembangan obat.

(Isk/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya