Liputan6.com, Jakarta - Facebook pada Rabu (17/12) menuding Apple terlibat dalam praktik antikompetitif. Kritikan Facebook berkaitan dengan rencana perubahan privasi yang akan diterapkan oleh Apple untuk iOS 14.
Baca Juga
Advertisement
"Apple bersikap antikompetitif dengan menggunakan kendali mereka terhadap App Store untuk mendapatkan keuntungan, dengan mengorbankan kreator dan bisnis kecil," ungkap Vice President for Ads and Business Products Facebook, Dan Levy, seperti dikutip dari Reuters pada Kamis (17/12/2020).
Menanggapi hal itu, pihak Apple mengatakan aturan baru tidak akan mengharuskan Facebook mengubah pendekatan untuk melacak pengguna dan membuat iklan bertarget. Facebook hanya harus memberikan pilihan kepada pengguna apakah bersedia mengikuti cara Facebook tersebut atau tidak, di perangkat Apple.
"Kami percaya ini adalah masalah sederhana dalam membela para pengguna kami. Para pengguna harus tahu kapan data mereka dikumpulkan dan dibagikan ke berbagai aplikasi dan website, serta mereka harus memiliki pilihan untuk mengizinkannya atau tidak," jelas pihak Apple dalam sebuah pernyataan.
Bentuk Protes Facebook
Facebook dilaporkan menayangkan iklan satu halaman penuh di beberapa surat kabar besar untuk mengkritik rencana Apple tersebut. Perusahaan media sosial itu menilai peraturan baru itu akan membatasi kemampuan aplikasi mengumpulkan data dari ponsel orang yang dapat digunakan untuk iklan bertarget.
Melalui unggahan di blog, Facebook juga mengatakan bahwa platform iklan yang dipersonalisasi milik Apple akan dibebaskan dari peraturan baru tersebut. Namun, justru akan diberlakukan untuk perusahaan-perusahaan lain.
Â
Advertisement
Facebook Ikuti Aturan
Apple pada Juni menjelaskan bahwa kebijakan baru itu akan mengharuskan developer membuat notifikasi pop-up, yang berisi keterangan permintaan izin untuk melacak pengguna iOS di seluruh aplikasi dan website milik perusahaan lain. Sebagian besar perusahaan iklan digital dilaporkan menolak kebijakan tersebut.
Levy mengatakan, meskipun Facebook tidak setuju dengan rencana Apple, pihaknya akan mematuhi peraturan baru tersebut dan menampilkan permintaan yang diwajibkan.
"Kami tidak memiliki pilihan jika ingin aplikasi kami tersedia di App Store," katanya.
(Din/Ysl)