Langkah Telkomsel Setelah Dapat Tambahan Frekuensi 2.3GHz untuk Jaringan 5G

Langkah Telkomsel setelah mendapatkan tambahan pita frekuensi 2.3GHz dari lelang yang diselenggarakan oleh Kemkominfo untuk menggelar jaringan 5G.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 18 Des 2020, 18:51 WIB
Diterbitkan 18 Des 2020, 18:45 WIB
Setyanto Hantoro, Direktur Utama Telkomsel. Dok: Telkomsel
Setyanto Hantoro, Direktur Utama Telkomsel. Dok: Telkomsel

Liputan6.com, Jakarta - Kemkominfo menyatakan tiga operator lolos seleksi penggunaan pita frekuensi 2.3GHz pada rentang 2360-2390GHz untuk menggelar layanan jaringan bergerak, dalam hal ini jaringan 5G.

Sebagai salah satu pemenang lelang, Telkomsel mendapatkan alokasi blok C pita frekuensi di rentang 2380-2390MHz. Dengan alokasi frekuensi ini, Telkomsel ingin memaksimalkan penyediaan akses broadband ke seluruh negeri, salah satunya dengan menerapkan 5G.

Telkomsel menganggap, investasi untuk frekuensi 2.3GHz ini dilakukan guna memastikan masyarakat bisa menikmati layanan internet cepat dengan lebih nyaman.

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro mengatakan, pihaknya bersyukur Telkomsel bisa lolos dalam lelang frekuensi 2,3GHz.

Anto menyebut langkah korporasi melalui investasi pita frekuensi telah dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek seprerti strategi pengembangan investasi dan bisnis yang matang, dengan dukungan finansial yang kuat.

"Tambahan spektrum akan dimanfaatkan untuk pengembangan layanan broadband terkini 4G LTE dengan memaksimalkan kapasitas dan kualitas jaringan broadband bagi pelanggan hingga pelosok, serta melanjutkan pengembangan implementasi 5G yang akan segera diterapkan di Indonesia," kata Anto dalam keterangan resmi Telkomsel, Jumat (18/12/2020).

Pemanfaatan 2.3GHz

BTS Telkomsel pertama di Indonesia
BTS Telkomsel pertama di Indonesia. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Untuk tahap awal, Telkomsel akan melanjutkan pembangunan BTS 4G dengan memaksimalkan 2.3GHz, terutama yang memiliki trafik tinggi.

Tambahan frekuensi 2,3GHz sebesar 10MHz akan segera digunakan setelah proses refarming dan Izin Pita Frekuensi Radio (IPFR) terbit pada awal 2021.

"Telkomsel memahami ketersediaan spektrum frekuensi masih terbatas, sementara perbandingan antara pertumbuhan jumlah pengguna layanan broadband harus sejalan dengan perkembangan populasi dan gaya hidup digital yang sangat besar di Indonesia," kata Anto.

Hingga November 2021, Telkomsel telah memiliki 233.000 unit BTS dengan ketersediaan lebih dari 105.000 BTS 4G yang menjangkau 95 persen wilayah populasi seluruh Indonesia.

Alokasi Frekuensi Milik Telkomsel

Ilustrasi BTS 4G Telkomsel Baru
Ilustrasi BTS 4G Telkomsel Baru. Kredit: Telkomsel

Sepanjang 2020, Telkomsel fokus pada pembangunan 25.000 jaringan untuk penyediaan broadband 4G LTE. Pada akhir 2019, Telkomsel melakukan uji coba jaringan 5G di Batam untuk sektor industri dan uji coba pemanfaatan 5G di Asian Games 2018.

Secara total, Telkomsel kini memiliki komposisi alokasi frekuensi 2.3Ghz dengan lebar pita 40MHz, frekuensi 2.3GHz dengan lebar pita 15MHz, frekuensi 1.8GHz dengan lebar pita 22,5MHz, dan frekuensi 800/900MHz dengan lebar pita 15MHz.

"Penambahan spektrum frekuensi ini akan menjadi penguat bagi landasan pengembangan bisnis digital yang terus dibangun oleh Telkomsel, yang hingga kuartal tiga 2020 ini telah tumbuh lebih dari 10 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya," kata Anto.

(Tin/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya