Smartwatch Bisa Bantu Deteksi Covid-19 Sebelum Gejala Muncul

Peneliti mengungkapkan Smartwatch bisa membantu deteksi Covid-19 sebelum gejala muncul.

oleh Arief Rahman H diperbarui 19 Jan 2021, 14:15 WIB
Diterbitkan 19 Jan 2021, 14:15 WIB
Smartwatch Bertenaga Surya Garmin Instinct Solar
Smartwatch Bertenaga Surya Garmin Instinct Solar. Liputan6.com/Mochamad Wahyu hidayat

Liputan6.com, Jakarta Studi dari Mount Sinai Health System menyatakan bahwa smartwatch bisa membantu mendeteksi infeksi Covid-19 sebelum gejalanya muncul.

Menururt studi itu, perangkat sandang (wearable device) itu dapat memainkan peran penting dalam membendung pandemi dan penyakit menular lainnya.

Perangkat seperti Apple Watch, Garmin dan Fitbit dapat memprediksi apakah seseorang positif Covid-19, bahkan sebelum mereka menunjukkan gejala atau virus terdeteksi dengan tes. Pasalnya, jam tangan yang secara kontinu mengukur detak jantung pengguna, suhu kulit, dan ciri fisiologis lainnya dapat membantu mengenali infeksi virus corona beberapa hari sebelum seseorang didiagnosis.

Peringatan dini

Lalu studi dari Stanford University melaporkan bahwa 81 persen dari partisipan studi ini positif virus Covid-19 mengalami perubahan dalam detak jantung istirahat mereka hingga sembilan setengah hari sebelum gejala muncul. Menurut laporan studi tersebut, detak jantung sangat tinggi merupakan salah satu indikasi.

Selama studi ini para partisipan memakai berbagai perangkat sandang berbeda dari Garmin, Fitbit, Apple dan beberapa merek lainnya.

Menurut penelitian yang terbit di Nature Biomedical Engineering itu, para peneliti menggunakan data jam tangan pintar untuk mengidentifikasi hampir dua pertiga kasus Covid-19 empat hingga tujuh hari sebelum orang menunjukkan gejala. Studi tersebut memeriksa data dari 32 orang yang dites positif terinfeksi virus itu dari lebih dari 5.000 peserta.

Para peneliti juga telah menciptakan sistem alarm yang memperingatkan pemakainya bahwa detak jantung mereka telah meningkat untuk jangka waktu lama.

"Kami menyetel alarm dengan kepekaan tertentu sehingga akan berbunyi setiap dua bulan atau lebih," kata Michael Snyder, seorang profesor di Stanford University, yang memimpin penelitian tersebut.

"Ini masalah besar karena mengingatkan orang untuk tidak keluar dan bertemu orang," ujar dia menambahkan.

Perubahan detak jantung yang halus

Smartwatch Realme Watch S.
Smartwatch Realme Watch S. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sementara itu, para peneliti di Mount Sinai menemukan bahwa Apple Watch dapat mendeteksi perubahan halus pada detak jantung seseorang, yang dapat menandakan bahwa seseorang terkena virus corona, hingga tujuh hari sebelum mereka merasa sakit atau infeksi terdeteksi melalui pengujian.

"Tujuan kami adalah menggunakan alat untuk melakukan identifikasi pada saat infeksi atau sebelum orang tahu bahwa mereka sakit," kata Rob Hirten, asisten profesor kedokteran di Icahn School of Medicine di Mount Sinai, seperti dikutip dari CBS News, Selasa (19/1/2021)

Variabilitas detak jantung

Secara khusus, penelitian tersebut menganalisis metrik yang disebut variabilitas detak jantung - variasi waktu antara setiap detak jantung - yang juga mengukur seberapa baik sistem kekebalan seseorang bekerja.

"Kami sudah tahu bahwa penanda variabilitas detak jantung berubah seiring berkembangnya peradangan dalam tubuh, dan Covid-19 adalah peristiwa peradangan luar biasa," kata Hirten kepada CBS MoneyWatch.

"Ini memungkinkan kami untuk memprediksi bahwa orang terinfeksi sebelum mereka menyadarinya," ujar dia menambahkan.

Menurut studi tersebut, orang terinfeksi Covid-19 mengalami variabilitas detak jantung lebih rendah, atau, dengan kata lain, sedikit variasi waktu antara detak jantung, berbeda dengan individu yang negatif Covid.

Di sisi lain, variabilitas detak jantung yang tinggi juga tidak mencerminkan detak jantung yang meningkat. Namun, hal itu menunjukkan bahwa sistem saraf seseorang aktif, mudah beradaptasi, dan lebih tahan terhadap stres.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya