Bagaimana Nasib Jaringan 2G, 3G, dan 4G di Indonesia Jika 5G Sudah Digelar?

Jika nanti layanan 5G sudah digelar, bagaimana nasib jaringan 2G, 3G, dan 4G di Indonesia?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 04 Feb 2021, 14:16 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2021, 14:16 WIB
Jaringan HP 4G dan 5G
Ilustrasi Foto Jaringan Telpon Seluler atau HP 4G dan 5G. (iSrockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Jaringan 5G kini menjadi teknologi terbaru yang kehadirannya tengah ditunggu-tunggu di Indonesia. Pasalnya di berbagai negara, manfaat jaringan 5G sudah bisa dirasakan oleh pengguna.

Oppo Indonesia pun menggelar acara Oppo 5G Academy, yakni edukasi tentang jaringan 5G dan manfaatnya bagi masyarakat, jika nanti jaringan tersebut sudah diterapkan di Tanah Air.

Berbagai pertanyaan muncul, salah satunya jika jaringan 5G sudah diterapkan, bagaimana nasib jaringan internet sebelumnya seperti 4G, 3G, atau 2G?

Deputy CEO Mobility Smartfren, Sukaca Purwokardjono mengungkap, setiap teknologi jaringan yang diterapkan memiliki karakteristik masing-masing. Selain itu, setiap teknologi baru memiliki kelebihan.

"Bukan berarti dengan ada (jaringan) yang baru, teknologi yang sebelumnya jadi tidak berguna sama sekali," tutur Sukaca dalam acara Oppo 5G Academy yang diikuti Tekno Liputan6.com melalui Zoom, Kamis (4/2/2021).

Sukaca mengatakan, sebagai bagian dari pelaku industri, pihaknya telah mengalami masa jaringan 2G, 2.5G, 3G, hingga 4G. Ia mengungkap, saat 4G digelar, jaringan 3G tetap masih ada. Begitu juga dengan jaringan 2G yang sampai saat ini masih digunakan di Indonesia.

"Kalau dilihat, jaringan 2G memiliki kelebihan dari jangkauan spektrum yang luas. Jaringan ini digunakan untuk menggelar layanan suara di daerah yang terpencil, sehingga 2G masih dipakai. Dengan adanya 5G, itu akan saling melengkapi, bukan tidak dipakai sama sekali," ujar Sukaca memberikan penjelasan.

Lambat Laun Mungkin Tak Dipakai

Jaringan HP 4G dan 5G
Ilustrasi Foto Jaringan Telpon Seluler atau HP 4G dan 5G. (iSrockphoto)

Namun demikian, jika nantinya teknologi jaringan lama itu sudah ketinggalan 2-3 generasi, bisa jadi tidak akan dipakai.

Misalnya saat layanan suara bisa digelar di atas jaringan data, yang akan dipakai kemungkinan adalah jaringan data.

"Kalau sama-sama layanan data, 3G dan 4G bagaimana? Yang 3G punya jangkauan luas dan 4G memiliki spektrum lebih tinggi jadi jangkauannya pendek, namun keduanya akan saling melengkapi," tutur Sukaca.

Sukaca lebih lanjut menjelaskan, untuk menggelar jaringan 5G spektrum yang dipakai yang lebih tinggi sehingga dibutuhkan banyak BTS.

Saling Mendukung

Ilustrasi jaringan 5G
Ilustrasi jaringan 5G. (Doc: Cobham)

Untuk itu menurut Sukaca, teknologi jaringan sebelumnya tidak akan hilang begitu saja. Justru teknologi ini akan saling mendukung dan melengkapi satu sama lain dalam hal menyediakan layanan kepada pengguna.

"Ketika tidak ada jaringan 5G, bisa di-handle 3G atau 4G. Misalnya di titik tertentu seperti residential area yang tidak layanan fiber masyarakat bisa menggunakan layanan 5G yang internetnya lebih cepat," katanya.

Begitu juga dengan menara BTS yang 4G yang bisa digunakan sebagai BTS 5G. Sukaca mengatakan, secara teknis BTS yang sekarang sudah 5G ready namun perlu upgrade.

"Sekarang (BTS yang ada) perlu upgrade, tapi bukan diganti. Sebagai operator kami sudah siap, tinggal menunggu adanya spektrum yang dialokasikan untuk menggelar layanan 5G," kata Sukaca.

(Tin/Ysl)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya