Liputan6.com, Jakarta - Platform tanda tangan digital Teken Aja! siap untuk digunakan. Platform garapan PT Djelas Tandatangan Bersama (DTB) ini sebelumnya diumumkan pada Rabu, 3 Februari 2021.
CEO DTB Alwin Jabarti Kiemas mengatakan, Teken Aja! telah lolos audit keamanan digital yang panjang dan mendapatkan sertifikasi PSrE yang berinduk di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
Advertisement
Baca Juga
Alwin pun menjelaskan, platform tanda tangan digital Teken Aja! memiliki keunggulan, yakni ramah lingkungan karena menggantikan penggunaan kertas.
Advertisement
Selain itu, platform tanda tangan digital ini juga hemat ruang dan disebut-sebut mudah digunakan.
Ikuti cerita dalam foto ini https://story.merdeka.com/2303605/volume-5
"Platform tanda tangan digital Teken Aja! dirancang menggunakan teknologi dan pengamanan tinggi berkat infrastruktur kunci publik (IKP) yang membuat sistem ini aman," kata Alwin, dikutip dari keterangan yang diterima Minggu (7/2/2021).
Alwin juga menyebut, platform tanda tangan digital ini akan membantu banyak industri di Indonesia dalam melakukan bisnis sekaligus mencegah tindak kejahatan.
Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakhrulloh menceritakan, dalam perkembangan yang terjadi dulu KTP manual dan dilengkapi sidik jari yang perlu dicocokkan untuk memastikan identitas adalah benar.
"Dengan tanda tangan digital, seluruh ekosistem kependudukan bisa menuju ke arah tanda tangan digital," kata Zudan.
Perkaya Ekosistem Digital Indonesia
Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika Kemkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, di ruang digital sulit memastikan identitas orang lain. Oleh karenanya dibutuhkan verifikasi.
"Harus ada verifikasi, ini adalah tugas Teken Aja! untuk memastikan keamanan karena yang dijual adalah trust. Ini mekanisme yang harus dibangun," kata Semuel.
Ia juga mengucap apresiasinya kepada PT DTB yang telah ikut memperkaya ekosistem digital di Indonesia.
Teken Aja! sendiri menjadi platform tanda tangan digital yang diharapkan bisa mempercepat digitalisasi di Indonesia dengan aman. Pasalnya, Teken Aja! berupaya mencegah tindak pemalsuan tanda tangan yang kerap terjadi.
Deputi Komisioner OJK Imansyah mengatakan, saat ini ada 16 cluster fintech di OJK. Oleh karenanya, kehadiran platform tanda tangan digital relevan memberi kontribusi nyata.
"Ke depannya, proses verifikasi calon nasabah selain face-to-face juga bisa dengan cara lain, yakni teknologi verifikasi dan mengawasi keuangan digital," tutur Imansyah.
Advertisement
Penuhi Level Tertinggi Keamanan Digital
COO PT DTB Rionald A Soerjanto menyebut, Teken Aja! telah memenuhi level tertinggi keamanan digital, yakni verifikasi level 4 menggunakan biometrik sebagai pamungkasnya.
Menurutnya, Teken Aja! dirancang canggih dan aman untuk menghindari banyaknya metode kejahatan digital yang kian canggih.
"Lebih dari eKYC, apakah seseorang itu benar dan asli, berikutnya adalah menjamin apakah benar orang yang bertransaksi adalah pemegang identitas yang sah. Kalau benar, mana bukti kredensialnya? Di sinilah tanda tangan digital bermain. Jadi ini memang solusi untuk melakukan transaksi digital," tutur Rionald.
(Tin/Isk)