Liputan6.com, Jakarta - Fintech lending Investree memfasilitasi Rp 8,3 triliun pinjaman hingga akhir tahun 2020 kepada UKM yang terdampak oleh pandemi Covid-19. Hal itu diungkapkan oleh Co-Founder dan CEO di Investree, Adrian Gunadi.
"Kami tidak pernah berhenti memberikan dukungan akses pembiayaan kepada UKM di Tanah Air. Hingga Desember 2020, total fasilitas pinjaman yang diberikan oleh Investree sebesar Rp 8,3 triliun," ujar Adrian.
Khusus untuk pinjaman produktif, kata dia, Investree telah mencairkan pembiayaan sebesar Rp 5,7 triliun atau tumbuh 29 persen dibandingkan 2019. Angka itu setara dengan 10,5 persen dari total pembiayaan yang tersalurkan di Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
"Saat ini, loan outstanding di Investree sebesar Rp 835 miliar. Sekitar 15,6 persen dari total loan outstanding nasional. Kedua angka tersebut menunjukan Investree masih unggul dibandingkan para kompetitor," tutur Adrian.
Investree juga mempertahankan kinerja pinjaman atau loan performance dengan sangat baik. Perusahaan mencatatkan TKB90 di angka 98,5 persen atau sama dengan NPL 1,5 persen.
"Karena strategi Investree yang solid, berfokus pada pembiayaan rantai pasokan serta pemeliharaan risiko, kami berhasil mempertahankan angka TKB90 di atas rata-rata nasional sebesar 95,22 persen atau NPL 4,8 persen,” kata Adrian.
Strategi tahun 2021
Pada 2021, Investree menyiapkan sejumlah strategi untuk lebih kontribusi kepada UKM Indonesia, yakni memperkuat kolaborasi dengan mitra di ekosistem Investree, meningkatkan kemampuan credit scoring, dan melakukan inovasi pada proses bisnis.
"Kami sangat berharap strategi yang disiapkan untuk 2021 dapat membangkitkan UKM Indonesia selama dan pasca pandemi," ujar Adrian.
Salah satunya, Investree memperluas kerja sama dengan mitra kerja baru seperti SIPLah Blibli.com dan DealPOS.
Mengusung kampanye #KembaliTumbuh, Investree memberikan keuntungan kepada para Borrower baru yang berasal dari merchants tersebut berupa akses pembiayaan lebih mudah dan cepat melalui platform SIPLah Blibli.com dan DealPOS.
Advertisement
Tambah porsi lender institusi
Selain itu, perusahaan menyebut akan memperbanyak porsi Pemberi Pinjaman Institusi (Lender Institusi) untuk menambahkan yang sudah ada selama ini, mayoritas diisi oleh perbankan besar seperti Bank Rakyat Indonesia, Bank Danamon, dan Bank Mandiri; pemain internasional seperti Accial Capital dan GMO Payment Gateway; bank daerah seperti Bank SulutGo dan BPR Supra Artapersada; serta layanan keuangan lainnya seperti Indosurya Finance dan Saison Modern Finance.