YouTube Hapus Video Unggahan PewDiePie, Kenapa?

YouTube menghapus video milik vlogger terkenal PewDiePie karena konten yang dianggap melecehkan saluran lainnya dan melanggar kebijakan YouTube.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 20 Feb 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2021, 13:00 WIB
FOTO: Gaya PewDiePie dengan Outfit Serba Hitam, Menawan
Gaya casual Felix ini pun terbilang cukup simpel. Menggunakan kaus berwarna hitam, ia memilih memadukan dengan jaket dan tas berwarna senada. (Liputan6.com/IG/@pewdiepie)

Liputan6.com, Jakarta - YouTube menghapus video milik vlogger terkenal Felix Kjellberg alias PewDiePie. Video itu tersebut berisi lagu yang dianggap melecehkan saluran anak-anak populer Cocomelon.

YouTube menghapus video milik PewDiePie karena dianggap melanggar aturan terkait cyberbullying dan keselamatan anak-anak.

Mengutip The Verge, Sabtu (20/2/2021), dalam video yang dihapus, PewDiePie dianggap menyerang konten Cocomelon dan mengolok-olok anak-anak yang menontonnya.

Parahnya, sang YouTuber terkenal juga menggunakan kata-kata yang tidak pantas seperti "penonton Anda hanyalah sekelompok motherf*ck*ng virgin."

Hal ini tergolong melanggar pedoman YouTube terkait penggunaan bahasa yang menyinggung dan vulgar dalam video yang menyertakan anak-anak.

Pada akhir video, PewDiePie juga tampak menyerahkan benda yang mirip senjata plastik kepada beberapa anak. Di mana, benda tersebut digunakan untuk menyerang sebuah melon.

Tim YouTube pun memutuskan untuk menghapus video tersebut karena berisi gambar yang tidak pantas untuk anak-anak. Kendati demikian, video tersebut tampaknya memang tidak dibuat untuk anak-anak.

"(PewDiePie) membuat konten yang merugikan komunitas YouTube dengan terus menghasut permusuhan antara pembuat konten demi keuntungan finansial," kata YouTube melalui akun @TeamYouTube.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Melewati Batas

Pria Tertampan 2020 versi TC Candler
Felix Kjellberg atau PewDiePie, pria tertampan 2020 versi TC Candler. (dok. Instagram @pewdiepie/https://www.instagram.com/p/B7CCo7wASLz/)

YouTube juga mengakui, meski kritik dan penolakan adalah hal yang diperbolehkan dalam kasus-kasus tertentu, video milik PewDiePie dianggap melewati batas.

Penghapusan video juga tidak mengakibatkan adanya teguran untuk saluran YouTube PewDiePie. Namun, jika ada pelanggaran lebih lanjut, saluran tersebut akan ditegur.

"Kebijakan kami melarang adanya konten yang mengarah pada pola pelecehan berulang di dalam dan di luar platform," kata juru bicara YouTube pada The Verge.

"Setelah melakukan peninjauan, kami menghapus video yang dipermasalahkan lantaran melanggar kebijakan dan berdampak mendorong perilaku kasar para penggemarnya," kata juru bicara.

Sudah ada beberapa video yang diunggah kembali ke YouTube. Namun YouTube menyebut, pihaknya akan menghapus video-video tersebut. Apalagi kebijakan YouTube terkait konten anak-anak telah diperketat dalam setahun terakhir.


Pangkal Permasalahan

Ilustrasi YouTube. Kredit: Freepik
Ilustrasi YouTube. Kredit: Freepik

Konten yang menarget anak-anak atau keluarga yang menampilkan anak di dalam video YouTube memang dilarang menggunakan tema seksual, kekerasan, cabul, atau tema dewasa lainnya.

Sekadar informasi, pangkal permasalahan ini terjadi karena saluran YouTube Cocomelon yang tumbuh begitu cepat dan menarik perhatian PewDiePie.

Pada Juni 2020, PewDiePie melihat Cocomelon mendapatkan jumlah subscriber yang cukup banyak. Pertengahan Desember 2020, Cocomelon melampaui 100 juta subscribers.

Pada 8 Februari lalu, PewDiePie mengumumkan dirinya membuat sebuah video diss track atau sindiran untuk Cocomelon. YouTube menghapusnya beberapa hari setelah video tersebut diunggah.

"Saya melihat ini sebagai akhir. Saya tidak akan melanjutkannya karena pertama, itu tidak lucu dan kedua, saya sebenarnya tidak peduli pada Cocomelon," kata PewDiePie mengklarifikasi tentang videonya yang dihapus YouTube via video baru berjudul I Love Kids.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya