AWS Dukung Paxel Hadirkan Layanan Pengiriman Same-Day Berskala Nasional

Tampil sebagai pemain baru dalam lini bisnis logistik, ini alasan kenapa Paxel memilih untuk menempatkan hosting infrastrukturnya di Amazon Web Services (AWS).

oleh Yuslianson diperbarui 11 Mar 2021, 09:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi UKM. Dok: Paxel
Ilustrasi UKM. Dok: Paxel

Liputan6.com, Jakarta - Paxel, perusahaan startup yang bergerak di bidang logistik dan baru melakukan pengantaran paket perdananya di Mei 2018 ini berusaha mengejar ketertinggalan dan dominasi pemain besar logistik di Tanah Air.

Erick Soedjasa, selaku CTO menggambarkan Paxel sebagai “perusahaan teknologi yang bergerak di bidang logistik”. Sejak pertama diluncurkan, Paxel telah memanfaatkan teknologi guna meningkatkan efisiensi dalam hal operasional bisnis.

Salah satu contohnya adalah Paxel menyediakan smart locker di sejumlah lokasi penting sebagai pengganti gudang yang besar dan tersentralisasi.

Paxel menawarkan pengantaran barang secara door-to-door hanya dalam waktu delapan jam hingga ke berbagai kota di Indonesia.

Tampil sebagai pemain baru dalam lini bisnis logistik, Paxel ternyata memilih untuk menempatkan hosting infrastrukturnya di Amazon Web Services (AWS). Kenapa?

Erick Soedjasa, CTO Paxel. (Doc: Paxel)

"Karena AWS menyediakan platform sebagai pijakan awal, tentu dengan biaya awal yang rendah dan dilengkapi dengan sejumlah kapabilitas untuk scaling yang selaras dengan pertumbuhan bisnis," ucap Erick saat jumpa pers secara online, Rabu (10/3/2021).

Dia menambahkan, "berbagai aplikasi Paxel, baik yang digunakan oleh sisi pelanggan, kurir, maupun dashboard backend dilengkapi dengan fungsi analitika dibangun di atas Amazon Elastic Compute Cloud (Amazon EC2) dengan Elastic Load Balancing."

Mengandalkan teknologi itu, kurir Paxel--yang dikenal dengan julukan Heroes--cukup memotret penerima pesanan dan meminta parafnya lewat aplikasi Paxel sebagai bukti pengiriman.

“Setiap layanan dan solusi AWS yang kami gunakan telah melalui pertimbangan panjang, sehingga dapat terus kita gunakan secara berkesinambungan. Investasi pada teknologi-teknologi AWS berorientasi pada kebutuhan-kebutuhan yang nanti akan muncul di masa depan, sejalan dengan pertumbuhan perusahaan,” kata Erick.

 

Tumbuh 50 Persen Setiap Bulannya

Ilustrasi UKM. Dok: Paxel

Dari perspektif manajemen, Erick menyampaikan apresiasi kepada AWS telah berhasil memampukan Paxel dalam mendelegasikan tugas-tugas kepada masing-masing tim yang bekerja dari berbagai lokasi yang berbeda.

“Mengelola rantai struktur kinerja karyawan bisa dilakukan dengan mudah berkat AWS IAM. Pengelolaan kinerja karyawan tak perlu lagi dilakukan secara sendiri-sendiri,” tutur Erick.

Paxel juga merasakan manfaat dari fitur rincian anggaran belanja serta proyeksi biaya untuk infrastruktur yang begitu mendetil setiap kali tim membuat suatu perubahan atau menambahkan fitur baru.

Ketika diluncurkan, Paxel hanya mengirimkan 20 paket dalam satu hari dan menggunakan instance komputasi seminimal mungkin untuk menekan biaya penggunaan server.

Namun sekarang, perusahaan dapat mengirimkan lebih dari 10 ribu paket setiap harinya. Bisnis Paxel kini tumbuh sekitar 30-50 persen setiap bulannya, berbanding lurus dengan peningkatan pemakaian server AWS sebesar 60 persen.

 

AWS Dukung Pengembangan Bisnis Startup

Terkait dengan efektifnya pemanfaatan teknologi dalam mendukung peningkatan kinerja serta optimalisasi pengembangan inovasi, pihak AWS mengatakan itu semua selaras dengan komitmen yang diusungnya.

“AWS berkomitmen tinggi dalam mendukung kesuksesan startup melalui hadirnya program-program serta inisiatif yang beragam guna mendukung perkembangan startup di setiap fase pertumbuhannya,” ujar Gunawan Susanto, Country Manager, AWS Indonesia.

Ia menambahkan, AWS juga memiliki tim khusus yang didedikasikan untuk membantu perusahaan-perusahaan rintisan atau startup agar sukses dalam membangun keberlangsungan dan pertumbuhan bisnis.

“Secara fundamental, perusahaan startup berupaya untuk menghadirkan solusi atas setiap permasalahan baru dan mengurai kesenjangan struktural yang terjadi dalam kehidupan manusia sehari-hari,” pungkasnya.

(Ysl/Why)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya