Militer Tiongkok Larang Penggunaan Tesla karena Takut Dimata-matai

Militer Tiongkok melarang penggunaan mobil Tesla di kompleks markas dan perumahan militer karena takut dimata-matai.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 21 Mar 2021, 09:59 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2021, 09:59 WIB
Tesla
Logo Tesla

Liputan6.com, Jakarta - Militer Tiongkok melarang penggunaan mobil Tesla di kompleks dan perumahan militer. Pelarangan ini karena adanya kekhawatiran tentang data-data yang dikumpulkan oleh kamera terpasang di mobil Tesla.

Menurut sumber anonim, perintah yang dikeluarkan militer Tiongkok menyarankan agar pemilik Tesla memarkir kendaraan mereka di luar properti militer.

Larangan disampaikan kepada penduduk perumahan militer pada minggu ini. Militer khawatir, pembesut mobil listrik terbesar di dunia ini mengumpulkan data sensitif melalui kamera internal mobil dengan cara yang tidak dapat dilihat oleh pemerintah Tiongkok.

Mengutip Al-Jazeera, Minggu (21/3/2021), gambar yang diklaim sebagai pemberitahuan larangan atas mobil Tesla ini beredar di media sosial Tiongkok.

"Kamera multi-arah dan sensor ultrasonik di mobil Tesla dapat mengekspos lokasi dan kendaraan tersebut dilarang digunakan di tempat tinggal militer guna memastikan keamanan informasi militer," demikian bunyi pemberitahuan pelarangan Tesla.

Perusahaan kendaraan listrik yang berbasis di California ini memproduksi Model 3s dan SUV model Y di Gigafactory Tesla yang ada Tiongkok.

Kata Elon Musk Soal Kamera Internal Tesla

Elon Musk
Elon Musk, founder Tesla dan SpaceX. Sumber: Business Insider

CEO Tesla Elon Musk sendiri pada April 2019 mencuit, "Kamera internal ada di kendaraan Tesla, jadi kami dapat bersaing dengan Uber/Lyft, memungkinkan orang menggunakan mobil mereka untuk mencari uang, sebagai bagian dari armada otonom Tesla."

Elon Musk lebih lanjut mengatakan, dengan kamera internal, ketika ada yang seseorang mengacaukan mobil, pengguna dapat memeriksa videonya.

Sejak saat itu, Tesla mulai menggunakan kamera internal mobil untuk memantau penguji beta FSD (full self driving). Pemilik Tesla juga bisa secara sukarela menguji kemampuan bantuan pengemudi perusahaan.

Sebelumnya di awal Maret 2021, Elon Musk mencuit, uji coba beta FSD perusahaan telah diperluas menjangkau 2.000 pemilik. Namun, Tesla mencabut uji beta karena pengemudi tidak cukup memperhatikan jalan. Musk menyebut, rilis selanjutnya dari FSD beta akan kembali dilakukan April mendatang.

Seorang sumber pun menyebut, kekhawatiran akan program uji beta ini telah berkontribusi pada larangan militer atas Tesla.

Tidak Satu pun Kamera Aktif dan Mencuri Data

Tata Motors bantah kerja sama dengan Tesla (Bloomberg)
Tata Motors bantah kerja sama dengan Tesla (Bloomberg)

Perwakilan Tesla mengatakan, tidak satu pun dari kamera dalam mobil Tesla yang dijual di Tiongkok dihidupkan atau menjadi bagian dari uji coba beta FSD. Ia lebih lanjut mengatakan, kebijakan privasi Tesla mematuhi hukum nasional dan peraturan lokal di Tiongkok.

Tiongkok sendiri merupakan salah satu pasar terbesar bagi kendaraan listrik dan ini membuat Elon Musk berambisi sangat tinggi di pasar tersebut. Tesla bahkan mendapatkan dukungan yang cukup signifikan dari Tiongkok untuk membangun pabrik di dekat Shanghai, pabrik pertamanya di luar AS.

Kendati demikian, Tesla sempat dipanggil regulator Tiongkok mengenai kualitas dan masalah keamanan dengan mobilnya. Termasuk di antaranya masalah baterai dan akselerasi abnormal.

Perusahaan pun diminta untuk minta maaf secara publik pada Tiongkok setelah sebuah video memperlihatkan seorang staf menyalahkan kelebihan beban jaringan listrik nasional lah yang membuat kerusakan mobil pelanggan.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya