Liputan6.com, Jakarta - Pengamat telekomunikasi sekaligus Sekjen Pusat Kajian Kebijakan Telekomunikasi ITB, Muhammad Ridwan Efendi mengatakan, satu dari dua operator seluler Indonesia berpotensi untuk menggelar layanan 5G lebih awal jika mendapatkan tambahan frekuensi 2.3GHz sebanyak 3 blok (30MHz).
Ridwan berbicara mengenai kebijakan lelang spektrum frekuensi 2,3Ghz yang sempat dibatalkan karena semua operator seluler menawar di harga yang sama.
Baca Juga
Demi menerapkan prinsip kehati-hatian, lelang spektrum frekuensi 2.3GHz di rentang 2.360-2.390MHz pun diulang.
Advertisement
Pada lelang spektrum frekuensi 2.3GHz yang baru ini, para peserta dapat menawar 1 blok (10MHz), 2 blok (20MHz), atau 3 blok (30MHz) sekaligus.
"Tentunya ini akan memberikan gairah baru bagi operator untuk menawar. Kalau operator ingin memperluas 4G, menawar 20MHz sudah cukup tetapi kalau mau menggelar 5G, harus (menawar) 30MHz semuanya," tutur Ridwan dalam diskusi Forum IndoTelko mengenai Kompetisi Sehat Industri ICT Pasca PP Postelsiar, Rabu (24/3/2021).
Mengenai hal ini, Ridwan mengatakan, ada dua operator yang berkesempatan menggelar layanan 5G lebih awal jika memenangkan 3 blok frekuensi 2.3GHz yang proses lelangnya telah dibuka.
Untuk Gelar 5G Butuh Minimal 60MHz di Satu Spektrum Frekuensi
Menurut Ridwan, meski idealnya untuk menggelar 5G dibutuhkan pita selebar 100MHz, dengan lebar pita 60MHz yang dimiliki, operator di Indonesia sudah bisa menggelar layanan 5G meski belum optimal.
"Dengan 60MHz memang belum optimal untuk menggelar 5G karena idealnya 100MHz, namun speed yang dihasilkan dari lebar pita 60MHz sudah sekian puluh persen dari speed optimal. Kalau mau jual layanan 5G sudah bisa," kata Ridwan.
Apalagi menurutnya, saat ini lima besar vendor smartphone di Indonesia sudah menghadirkan perangkat yang mendukung 5G di frekuensi 2.3GHz.
Advertisement
Telkomsel atau Smartfren?
"Kalau dua operator bisa menang 30MHz mereka bisa menggelar layanan 5G," tuturnya.
Saat ini, sudah ada dua operator di Indonesia yang memiliki lebar pita 30MHz di spektrum frekuensi 2.3GHz yakni Telkomsel dan Smartfren.
Dengan demikian, jika ada salah satu di antara operator tersebut yang memenangkan 3 blok frekuensi 2.3GHz sekaligus, operator ini bisa menggelar layanan 5G lebih cepat dibandingkan yang lain.
(Tin/Ysl)