Ini yang Harus Dilakukan Pengguna Setelah Terjadi Pelanggaran Data

Kaspersky mengungkap, hal di bawah ini perlu dilakukan pengguna setelah terjadinya pelanggaran data agar tidak jadi korban dalam pencurian finansial.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 06 Apr 2021, 10:01 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2021, 10:01 WIB
Hacker
Ilustrasi peretasan sistem komputer. (Sumber Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Insiden kebocoran data pribadi pengguna kembali ramai terjadi. Hal ini sekaligus menyoroti bagaimana dampak pelanggaran data telah melampaui batas waktu dan memberikan pelajaran berharga, apa yang hilang akan hilang selamanya.

Kaspersky dalam tanggapannya terhadap insiden pelanggaran data yang terjadi baru-baru ini menyebut, data yang didapatkan memungkinkan penjahat siber meluncurkan beberapa serangan siber.

Adapun serangan siber yang bisa dilancarkan berbentuk penipuan phishing, serangan rekayasa sosial, hingga membobol sistem TI organisasi untuk menyebarkan ransomware.

Apalagi, data yang didapatkan meliputi nomor telepon, ID pengguna, nama lengkap, dan alamat email.

General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara, Yeo Siang Tiong, mengatakan, dari keamanan siber membutuhkan kerja sama dari seluruh pihak dalam meminimalisasi pelanggaran data. Selain itu menurutnya, konsumen harus proaktif untuk meminimalisasi dampak pelanggaran data ini.

Yeo juga memaparkan langkah yang perlu dilakukan pengguna setelah pelanggaran data terjadi.

"Selain mengubah kata sandi dan menjalankan solusi antivirus yang efektif, Anda juga perlu mengetahui tindakan setelah identitas tercuri," kata Yeo, dalam keterangan Kaspersky yang diterima Selasa (6/4/2021).


Cegah Pelaku Lakukan Pencurian Lebih Lanjut

Ilustrasi hacker
Ilustrasi hacker meretas mobil. Dok: carbay.ph

Menurutnya dengan mengetahui tindakan lanjutan setelah identitas tercuri akan membantu mencegah pelaku kejahatan siber mengeksploitasi data lebih lanjut.

"Setelah menemukan akses tidak sah ke akun pribadi, segera hubungi penyedia layanan dan berikan penjelasan lengkap kepada mereka. Dengan demikian, Anda tidak perlu bertanggung jawab atas apa pun yang terjadi," kata Yeo.

"Ketika data pribadi lama kembali muncul secara online, pengguna bisa menghindari konsekuensi jangka panjang dari pencurian identitas dengan cara memantau aktivitas keuangan, mngingat ini masih menjadi target utama bagi banyak pelaku kejahatan siber," katanya.


Komunikasi Pelaku Bisnis

Para Kandidat Capres AS Jadi Mangsa Bagi Mata-mata Peretas Asing?
(Ilustrasi)

Dalam kesempatan ini, Yeo juga mengungkap pandangan Kaspersky dari sudut pandang bisnis. Menurutnya, komunikasi perusahaan menjadi kunci penting.

"Mengapa penting, karena dengan pemilihan juru bicara yang tepat dapat memandu para pelanggan untuk memperoleh informasi yang cepat dan akurat dan membantu organisasi mendapatkan kepercayaan dan menyampaikan kembali niat baik mereka kepada publik secepat mungkin," tutur Yeo.

Bagi bisnis, sangat penting untuk mempertahankan keberlangsungan rencana bisnis dengan memastikan tiap kerentanan telah ditambal dan melakukan update software untuk mencegah pelanggaran data lebih lanjut.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya