Liputan6.com, Jakarta - Disney memutuskan untuk menutup 18 channels (saluran) di Asia Tenggara dan Hong Kong mulai 1 Oktober 2021. Ini merupakan langkah yang akan berdampak besar pada seluruh rantai pasokan hiburan televisi di wilayah tersebut.
Adapun daftar 18 saluran Disney yang akan ditutup di wilayah Asia Tenggara dan Hong Kong, antara lain:
Baca Juga
- Saluran hiburan: Fox, Fox Crime, Fox Life dan FX
Advertisement
- Saluran film: Fox Action Movies, Fox Family Movies, Fox Movies & Star Movies China
- Saluran olahraga: Fox Sports, Fox Sports 2, Fox Sports 3, Star Sports 1, Star Sports 2
- Saluran anak-anak: Disney Channel dan Disney Junior
- Saluran musik: V Channel
- Saluran faktual: Nat Geo People dan SCM Legend
Penjelasan Disney
Perusahaan menuturkan ini merupakan bagian dari upaya global The Walt Disney Company untuk beralih ke model D2Cfirst (direct-to-consumer-first model) dan selanjutnya mengembangkan layanan streaming.
Disney menambahkan bakal mengonsolidasikan bisnis Jaringan Media utamanya di Asia Tenggara dan Hong Kong.
"Upaya ini akan membantu bisnis menyelaraskan sumber daya secara lebih efisien dan efektif dengan kebutuhan bisnis saat ini dan masa depan," ucap Disney menambahkan.
Perusahaan belum mengungkapkan struktur kepegawaian yang baru atau berapa banyak orang yang akan terdampak sebagai akibat dari keputusan untuk fokus pada bisnis langsung ke konsumen.
Diwartakan Variety, Rabu (28/4/2021), dengan keputusan ini hanya akan ada empat layanan yang tersisa, di mana sebelumnya Disney memiliki kekuatan pemrograman linier paling kuat di wilayah tersebut.
Advertisement
Layanan Streaming Disney
Untuk diketahui, layanan streaming video Disney Plus, saat ini tersedia di dua pasar Asia Tenggara: Singapura pada Februari 2020 dan Indonesia pada September 2020.
Disney menegaskan akan terus meluncurkan layanan streaming miliknya tersebut di lebih banyak pasar di Asia Tenggara, termasuk Hong Kong, pada 2021. Rencana peluncuran di Malaysia awal tahun ini dihentikan sementara.
Disney Plus hadir di 59 pasar di seluruh dunia dan secara total telah melampaui 100 juta pelanggan berbayar.
(Isk/Ysl)