Liputan6.com, Jakarta - Bagi kamu yang kerap online dengan memanfaatkan wireless network, tentu sering berada di area dead zone atau area yang tidak terjangkau oleh jaringan Wi-Fi.
Kondisi ini pasti menyebalkan, terlebih ketika ingin bekerja dengan kecepatan tinggi. Adanya teknologi mesh memungkinkan terjadinya interkoneksi yang makin kuat antara perangkat dan node.
Baca Juga
Marketing Manager TP-Link Indonesia, Yoshia, mengatakan teknologi Mesh Wi-Fi System merupakan inovasi untuk menciptakan jaringan luas dan stabil tanpa repot menambah perangkat lain seperti range extender.
Advertisement
Untuk diketahui, range extender kerap digunakan untuk memperluas jangkauan Wi-Fi. Meskipun fungsinya sama, namun cara kerja dan output-nya berbeda dengan mesh.
"Teknologi mesh menggabungkan beberapa unit router membentuk satu jaringan terpadu. Pengguna tidak akan merasakan putus sambung pada perangkatnya ketika berpidah ruangan atau lantai di rumah karena setiap node mesh bertindak sebagai router-nya sendiri, atau biasa disebut dengan istilah sealmess roaming," papar Yoshia melalui keterangannya, Selasa (15/6/2021).
Sebaliknya, kata Yoshia, pengguna range extender pada umumnya akan mengalami jeda ketika berpindah jaringan dan harus memasukkan kata sandi kembali. Selain itu, range extender hanya memperpanjang sinyal asli router yang dapat mempengaruhi kualitas konektivitas itu sendiri.
"Bisa dibilang teknologi Mesh Wi-Fi System memberikan coverage atau jangkauan Wi-Fi yang lebih luas dan menghilangkan dead zones. Seamless roaming yang diciptakan memberikan kenyaman internetan tanpa jeda, sehingga pengguna dapat leluasa bergerak di dalam rumah dan tetap terkoneksi," ucapnya menambahkan.
Keunggulan
Yoshia memberikan contoh keunggulan teknologi mesh yang ditawarkan Mercusys Halo S3. Teknologi ini dapat melayani banyak perangkat terhubung secara bersamaan, sehingga cocok untuk pengguna yang juga memiliki sistem smart home di rumah.
Mercusys Halo S3 menawarkan kecepatan wireless hingga 300 Mbps, dengan satu jaringan terpadu. Dilengkapi dengan teknologi mesh, di mana unit Halo S3 bekerja sama untuk membentuk satu jaringan rumah utuh terpadu dengan satu nama Wi-Fi (SSID) dan satu kata sandi.
Pengguna dapat menikmati seamless roaming, di mana perangkat yang terhubung akan secara otomatis beralih dari satu unit ke unit Halo lainnya saat pengguna Wi-Fi bergerak di sekitar rumah tanpa jeda.
Advertisement
Jangkauan hingga 280 Meter Persegi
Canggihnya lagi, Halo S3 (2 Pack) dapat menyebarkan sinyal Wi-Fi hingga 200 meter persegi, sangat ideal untuk rumah dengan 2–4 kamar tidur. Juga dapat melayani hingga 40 perangkat yang terhubung secara bersamaan.
Sementara Halo S3 (3 Pack) dapat menyebarkan sinyal Wi-Fi lebih luas hingga 280 meter persegi, ideal untuk rumah 3–5 kamar tidur dan bisa melayani hingga 60 perangkat secara bersamaan.
(Isk/Tin)