Kapan Smartfren Ajukan Uji Operasi 5G ke Kemkominfo?

Smartfren telah menggelar uji coba 5G dengan frekuensi 28GHz, perusahaan juga memenangkan frekuensi 2,3GHz dengan lebar pita 10MHz dalam lelang, lantas kapan mau mengajukan uji operasi 5G kepada Kemkominfo?

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 17 Jun 2021, 16:41 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2021, 13:11 WIB
Jaringan HP 4G dan 5G
Ilustrasi Foto Jaringan Telpon Seluler atau HP 4G dan 5G. (iSrockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Smartfren menggelar uji coba 5G di kantornya, Rabu (17/6/2021). Uji coba dilakukan dengan memanfaatkan spektrum frekuensi 28GHz atau milimeterWave (mmWave) yang kini belum dilelang untuk operator.

Tujuan uji coba ini adalah untuk mempelajari sifat frekuensi tinggi 28GHz saat dipakai menggelar layanan 5G di kemudian hari.

Meski sudah melakukan dua kali trial 5G dan telah memenangkan lelang frekuensi 2,3GHz dengan lebar pita 10MHz beberapa waktu lalu, Smartfren belum mengajukan uji layak operasi (ULO) 5G ke Kemkominfo.

Padahal, dua operator lain, yakni Telkomsel dan Indosat Ooredoo telah mengajukan ULO dan keduanya mendapatkan Surat Keterangan Layak Operasi (SKLO) untuk menggelar jaringan 5G.

Telkomsel melesat lebih dahulu dengan meluncurkan 5G di sejumlah kota pada 27 Mei 2021. Indosat pun siap menggeber jaringan 5G di sejumlah kota.

Bagaimana dengan Smartfren, kapan operator di grup Sinar Mas ini mau mengajukan ULO 5G?

Presiden Diretur PT Smart Telecom (Smartfren), Merza Fachys, ketika ditanya mengenai hal ini mengatakan, pihaknya segera mengajukan ULO 5G kepada Kemkominfo.

Tak Mau Gelar 5G yang Sepotong-Sepotong

Presdir Smartfren Merza Fachys
Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys saat uji coba 5G Smartfren bersama Kemkominfo menggunakan frekuensi 26GHz (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Merza menyebut, saat menggelar 5G, Smartfren ingin menggelar 5G secara totalitas, bukan layanan yang sepotong-sepotong.

Untuk itu, menurutnya, Smartfren perlu menata spektrum frekuensi yang ada agar pelanggan eksisting tidak terganggu dan pelanggan 5G bisa menikmati layanan yang terbaik.

"Jadi kalau ditanya kapan mengajukan ULO, saya hanya bisa menjawab soon, segera," kata Merza, dalam tanya jawab usai uji coba 5G Smartfren.

Merza menambahkan, menggelar 5G tak sekadar meng-on-kan sinyal tetapi juga perlu memastikan ketika layanan digelar, layanan yang diberikan sudah lengkap dan membuat pengguna mobile maupun industri mendapatkan pengalaman terbaik dari 5G.

"Jadi tidak sekadar teknologi untuk melayani, namun banyak hal yang disiapkan. Kami berharap, begitu layanan 5G On, semua sistem pendukungnya sudah siap," katanya.

Bisa Saja On-kan 5G Hari Ini, Tapi...

Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys
Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys. Liputan6.com/Andina Librianty

Demikian pula dengan kestabilan dan layanan yang secara kontinuitas bisa mendukung jaringan 5G, termasuk juga ekosistem 5G yang perlu disiapkan bersama-sama.

"Kalau mau On-kan hari ini ya tidak apa-apa, tetapi kami tidak ingin terburu-buru untuk menghidupkan 5G kalau hanya sekadar ditangkap oleh smartphone," tuturnya.

Kami ingin agar sistem pendukung dan semua ekosistemnya siap, industri siap. "Perlu fiber optik untuk mendapatkan pengalaman terbaik," kata Merza.

Namun bukan berarti Smartfren merasa cukup dengan 4G. Merza mengatakan, pelanggan hanya perlu menunggu.

"Tidak lama lagi, layanan 5G Smartfren akan segera di-launch," ujarnya.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya