HSBC Suntik Rp 1,1 Triliun ke Proyek Satelit Satria 1

HSBC ikut mendanai proyek satelit multifungsi Satria 1. Satria 1 akan menjadi satelit berkapasitas tinggi pertama yang dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan internet di wilayah Indonesia.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 23 Jun 2021, 07:59 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2021, 07:59 WIB
Satelit Satria 1
HSBC ikut mendanai proyek Satelit multifungsi Indonesia Satria 1.

Liputan6.com, Jakarta - HSBC ikut menyuntikkan dana dalam pembangunan dan peluncuran satelit (high throughput satellite) Satria 1. Satria 1 rencananya diluncurkan pada kuartal ke-3 2023 dan beroperasi mulai akhir 2023.

Sekadar informasi, dalam menggulirkan dana untuk peluncuran Satelit Satria 1, HSBC merangkul sindikasi bank internasional export credit agency dan bank pembangunan multilateral.

Satria 1 sendiri merupakan satelit multifungsi nasional pertama Indonesia yang pendanaannya melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Diungkap oleh Direktur Infrastruktur Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi (BAKTI) Bambang Nugroho mengatakan, pembangunan satelit Satria 1 membutuhkan capex sebesar USD 545 juta (setara Rp 7,8 triliun).

Dari jumlah tersebut, 78 persennya dipenuhi melalui dana pinjaman sindikasi BPI France, di mana HSBC menjadi Lead Arranger-nya.

Dalam slide yang ditampilkan Nugie --panggilan akrab Bambang Nugroho-- dana dari HSBC selaku Lead Arranger berjumlah USD 77.657.941,5 (hampir USD 78 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun).

President Director PT Bank HSBC Indonesia Francois de Maricourt mengatakan, HSBC ikut ambil bagian dalam sindikasi BPI France karena melihat konektivitas digital merupakan kebutuhan prioritas yang perlu dipenuhi.

Konektivitas untuk Indonesia sendiri dipenuhi salah satunya dengan proyek Satelit multifungsi Satria 1.

"Kami berkomitmen untuk membantu membuka akses bagi sekolah, fasilitas publik, serta masyarakat di daerah tertinggal untuk bisa terhubung dan tumbuh, khususnya melalui Satria 1," kata Francois dalam konferensi pers, Selasa (22/6/2021).

Perkuat Konektivitas Digital

Ilustrasi Satelit
Ilustrasi satelit (@freephotos/Pixabay).

Francois mengatakan, HSBC meyakini Satria 1 akan berperan dalam memperkuat konektivitas digital Indonesia dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.

HSBC sendiri sebelumnya memberikan fasilitas bank guarantee yang signifikan dalam pembangunan jaringan serat optic 4G, termasuk Palapa Ring di Indonesia. Palapa Ring menghubungkan Indonesia melalui jaringan kabel di laut dan darat sepanjang 35.000 Km.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Pasifik Satelit Nusantara Adi Rahman Adiwoso mengatakan Satria 1 merupakan satelit yang menyediakan layanan internet pita lebar, termasuk akses WiFi gratis di lebih dari 150.000 titik pelayanan publik di seluruh Indonesia. Termasuk di antaranya sekolah, puskesmas, hingga kantor pemerintahan.

Bakal Diluncurkan di 2023

PSN merupakan konsorsium yang ditunjuk untuk membangun, memiliki, dan mengoperasikan satelit Satria 1.

Rencananya, satelit berkapasitas 150 Gbps ini sepenuhnya akan dipakai oleh BAKTI untuk mengaliri wilayah 3T Indonesia dengan akses internet.

"Satelit Satria 1 bertujuan menurunkan tingkat kesenjangan ekonomi dan infrastruktur. Dengan adanya proyek Satria, PSN berharap dapat membantu ribuan sekolah dan fasilitas pelayanan publik, serta membuka akses internet yang setara bagi jutaan masyarakat di Indonesia," kata Adiwoso.

Satria 1 kini telah dibangun oleh perusahaan aerospace Prancis Thales Alenia Space. Rencananya pada kuartal 3 2023, Satria 1 akan diluncurkan menggunakan roket milik SpaceX Falcon 9.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya