Pendukung Donald Trump Bikin Smartphone Khusus, Diklaim Anti Sensor

Meski diklaim sebagai smartphone yang anti-sensor, namun rupanya ponsel yang dibuat pendukung Trump ini disebut-sebut dibuat di China

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 25 Jul 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2021, 14:00 WIB
Memasang Aplikasi Belajar Bahasa Asing
Ilustrasi Belajar dari Aplikasi Lewat Ponsel Credit: unsplash.com/Paul

Liputan6.com, Jakarta - Bukan rahasia lagi kalau mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kerap diblokir dan kena sensor di banyak media sosial. Hal itu terkait dengan pernyataan-pernyataannya yang kontroversial.

Namun baru-baru ini, seorang pendukung Trump mengatakan bahwa dirinya menciptakan sebuah smartphone yang diklaim bebas sensor dan pengaruh perusahaan teknologi besar.

Ponsel pintar bernama Freedom Phone itu diciptakan oleh Erik Finman, pemuda 22 tahun yang mengaku sebagai seorang jutawan Bitcoin. Gawai itu dihargai US$ 499.

Mengutip PC Mag, Minggu (25/7/2021), Finman mengklaim smartphone itu memiliki semua fitur yang diimpikan oleh pendukung Donald Trump, termasuk toko aplikasi yang "tidak bisa disensor."

Di ponsel tersebut juga terpasang aplikasi konservatif seperti Parler dan Rumble. Bahkan, sistem operasinya menggunakan sistem operasi anti-pengawasan yang disebut FreedomOS.

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini

Mirip Ponsel China?

Erik Finman memperkenalkan Freedom Phone (Twitter @erikfinman)
Erik Finman memperkenalkan Freedom Phone (Twitter @erikfinman)

Dalam videonya, Finman menyebut bahwa dalam ponsel itu tidak ada pelacakan aplikasi, serta pelacakan lokasi, karena dia "percaya pada keamanan Anda."

Meski dengan cepat mendapat dukungan dari para pendukung Trump, media The Daily Beast mengungkapkan adanya kemiripan Freedom Phone dengan smartphone murah dari China bernama Umidigi.

Perangkat yang mirip itu adalah Umidigi A9 Pro, yang bisa didapatkan di situs e-commerce Tiongkok AliExpress, mulai dari US$ 119.

Hal ini tentu menjadi sebuah ironi, mengingat Trump dan pendukungnya terkenal sebagai anti Tiongkok. Namun, kepada Daily Beast, Finman mengklaim bahwa ponselnya dibuat di Hong Kong.

"Tidak ada yang diproduksi di China daratan," kata Finman.

Diklaim Tak Dibuat di China Daratan

Erik Finman memperkenalkan Freedom Phone (Twitter @erikfinman)
Erik Finman memperkenalkan Freedom Phone (Twitter @erikfinman)

"Kami merancang ini di antara lab desain saya dan mitra kami di Hong Kong untuk membuat ponsel custom," katanya di Twitter. "Sayangnya mustahil untuk membangun ponsel di AS sepenuhnya."

Namun dalam situs resmi Umidigi, markas besar pabrik teknologi itu berlokasi di Shenzhen, China daratan yang tak jauh dari Hong Kong. Tidak ada tanggapan dari pihak perusahaan tersebut terkait hal ini.

Terkait harganya yang jauh lebih tinggi daripada Umidigi, Finman mengklaim bahwa Freedom Phone memiliki fitur perangkat keras yang disesuaikan dan memori yang bisa ditingkatkan.

Ia pun mengatakan akan merilis spesifikasi teknis ponsel tersebut.

(Dio/Isk)

Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia

Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Akhir Riwayat Ponsel Black Market di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya