Liputan6.com, Jakarta - Larry Page, salah satu pendiri Google dikabarkan menghabiskan waktunya selama pandemi Covid-19 dengan "bersembunyi" di pulau tropis yang terletak di Fiji.
Sebuah laporan menyebutkan, pendiri Google itu memasuki negara itu melalui sistem yang dirancang untuk memungkinkan orang "ultra-kaya" menghindari pembatasan perjalanan akibat apndemi.
Baca Juga
Dilansir dari New York Post, Selasa (27/7/2021), dua orang yang pernah melihatnya di 2020 mengatakan, miliarder yang dikenal tertutup itu sering tinggal di pulau Tavarua.
Advertisement
Pulau Tavarua merupakan sebuah pulau berbentuk hati yang berada di sebelah barat pulau utama Fiji.
Kepada Insider, sumber tersebut menyebut Larry Page dan sang istri Lucinda Southworth, sempat terlihat melakukan hydrofoiling, sejenis selancar di mana papan ditinggikan hingga di atas air. "Dia cukup baik untuk itu," kata narasumber itu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Masuk dengan Jalur Khusus
Selain itu, Page juga terlihat di Namotu, sebuah pulau yang lebih kecil. Beberapa penduduk juga melaporkan, dirinya membeli pulau tersebut atau pulau lain di wilayah itu.
Tidak diketahui kapan tepatnya Page pertama kali tiba di Fiji. Namun sumber tersebut menyebut pria kelahiran Lansing, Michigan itu tiba di awal musim panas lalu dan sudah kembali setidaknya sekali sejak itu.
Fiji diketahui telah menutup perbatasan mereka selama pandemi. Namun melalui inisiatif "Blue Lane' negara itu, Page diketahui bisa masuk dengan pembatasan minimal.
Sumber Insider juga menyebut, Page membawa keluarga dan rombongannya. Menurut satu sumber yang berinteraksi dengannya, ia menghabiskan waktu yang lama di sana.
Pihak berwenang Fiji juga dikabarkan membantu Page menjaga kehadirannya di pulau-pulau tersebut.
Advertisement
Sempat Bantu Fiji Hadapi Covid-19
Pada 19 Juni, ketika Fiji dilanda gelombang kedua kasus COVID-19, Fijian Broadcasting Company News melaporkan bahwa Page menyumbangkan pasokan medis ke negara itu melalui jet pribadinya.
Namun beberapa hari kemudian, cerita itu dihapus. Seorang sumber mengatakan, otoritas kesehatan meminta media menghapus artikel tersebut, dengan mengatakan informasi tersebut tidak boleh dipublikasikan.
Sejak dia mengundurkan diri bersama salah satu pendiri Google lain Sergey Brin, dari perusahaan itu dan induknya Alphabet tahun 2019, ia memang lebih sering menghindari perhatian publik.
Meski begitu, baik Page dan Brin tetap berada di dewan Alphabet. Melalui pemungutan suara khusus, keduanya dapat sewaktu-waktu mengesampingkan manajemen dan memaksakan keinginan mereka pada perusahaan.
(Gio/Ysl)