Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp, Facebook, Instagram, hingga Twitter, dilaporkan tengah diblokir di Zambia selama pemilihan presiden (pilpres) yang diadakan di negara itu selama Kamis waktu setempat.
Pemblokiran itu pertama kali dilaporkan oleh organisasi hak-hak digital Access Now dan pemantau internet NetBlocks.
Advertisement
Baca Juga
Lusaka Times, media lokal Zambia, sempat menulis pejabat dan Kementerian Informasi dan Layanan Penyiaran Zambia memang mempertimbangkan untuk menutup akses internet jelang pemilihan.
Dilansir dari The Verge, Jumat (13/8/2021), mereka beralasan hal itu dilakukan untuk menghentikan penyebaran misinformasi terkait pilpres Zambia.
NetBlocks pun mengungkapkan adanya penurunan dramatis dalam lalu lintas internet selama pilpres di WhatsApp, Twitter, Instagram, dan Facebook.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bisa Akses Pakai VPN
Mengutip News24, meski sejumlah media sosial diblokir, beberapa orang dilaporkan masih bisa berkomunikasi dengan WhatsApp menggunakan VPN.
Beberapa hari sebelum pilpres, pada 7 Agustus lalu, pemerintah Zambia sempat menjanjikan pemilih tidak akan ada gangguan pada koneksi internet mereka.
Namun NetBlocks menemukan, server back-end dan front-end di Zambia tidak tersedia pada Kamis sore. Mereka juga melaporkan adanya pembatasan di provider Zamtel milik pemerintah, serta swasta seperti Airtel Zambia dan Liquid Telecom.
⚠️ Confirmed: WhatsApp messaging app restricted in #Zambia on election day; real-time network data show loss of service on multiple internet providers as polls get under way, corroborating widespread user reports; incident ongoing #ZambiaDecides2021
— NetBlocks (@netblocks) August 12, 2021
📰 https://t.co/HZOMpYXdSX pic.twitter.com/9b2GZ87UHO
Advertisement
Pilpres di Zambia
Operator asal Afrika Selatan MTN, juga melihat adanya pembatasan penggunaan WhatsApp.
"WhatsApp down di Zambia, tetapi penyebabnya bukan di jaringan seluler MTN atau operator lain. Operator seluler tidak memotong apapun," kata Bart Hofker, CEO MTN Zambia.
Pemilihan presiden Zambia sendiri mempertemukan Presiden petahana Edgar Lungu dan pemimpin oposisi Hakainde Hichilema. Suasana itu dilaporkan sempat dirusak oleh aksi kekerasan sehingga membuat militer melakukan tindakan keras.
Para pengamat mengkhawatirkan, langkah pembatasan ini bisa menjadi awal dari pemblokiran internet yang akan berlanjut saat penghitungan suara dimulai pada Kamis malam.
(Gio/Ysl)
Infografis Waspada WhatsApp Rentan Dibobol Hacker
Advertisement