Liputan6.com, Jakarta Facebook meluncurkan sebuah fitur baru untuk membantu masyarakat Afganistan mengunci akun mereka dan menjaga privasinya lebih terlindungi.
Langkah itu diambil Facebook terkait dengan situasi yang terjadi di negara itu, usai Taliban mengambil alih kekuasaan di Afganistan beberapa waktu lalu.
Advertisement
Baca Juga
Head of Security Facebook Nathaniel Gleicher juga telah mengonfirmasi adanya fitur privasi tersebut dalam sebuah pernyataan di akun Twitternya.
Mengutip Engadget, Jumat (20/8/2021), dengan fitur tersebut, pengguna media sosial besutan Mark Zuckerberg itu bisa mengaktifkan pengaturan privasi mereka hanya dengan sekali klik.
"Selama seminggu terakhir, tim kami telah bekerja sepanjang waktu untuk melakukan segala yang kami bisa untuk membantu menjaga orang tetap aman," ujarnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Bisa Lihat Unggahan
Dengan fitur tersebut, orang lain nantinya tidak akan bisa mengunduh atau membagikan foto profil pengguna, serta tidak bisa melihat unggahan di linimasa.
Gleicher menambahkan, fitur-fitur keamanan tersebut diperoleh berdasarkan masukan dari para aktivis, jurnalis, serta kelompok masyarakat sipil.
"Saya juga menyertakan tautan ke beberapa panduan keamanan daring yang berguna bagi jurnalis dan aktivis dari pakar masyarakat sipil," kata Gleicher.
"Kami telah meluncurkan alat sekali klik bagi orang-orang di Afganistan untuk mengunci akun mereka dengan cepat," ia mempertegas.
4/ We’ve launched a one-click tool for people in Afghanistan to quickly lock down their account. When their profile is locked, people who aren’t their friends can’t download or share their profile photo or see posts on their timeline. pic.twitter.com/pUANh5uBgn
— Nathaniel Gleicher (@ngleicher) August 19, 2021
Advertisement
Dorong Pengguna Afganistan Lindungi Privasi
Selain itu, Facebook juga menghapus fitur untuk melihat dan mencari daftar teman untuk akun Facebook di Afganistan , demi melindungi orang-orang agar tidak menjadi sasaran.
Gleicher pun mendorong pengguna Facebook di Afganistan untuk mengatur privasi mereka, serta menyembunyikan sementara daftar akun pertemanan.
Sementara itu untuk Instagram, Gleicher mengatakan mereka sudah meluncurkan fitur berupa peringatan pop up di Afganistan , dengan langkah-langkah spesifik tentang cara melindungi akun pengguna.
"Kami bekerja sama dengan rekan-rekan kami di industri, masyarakat sipil, dan pemerintah untuk memberikan dukungan apa pun yang kami bisa untuk membantu melindungi orang-orang," imbuhnya.
(Dio/Isk)
Infografis Taliban Rebut Kabul, Afghanistan Genting
Advertisement