Industri IT RI Tumbuh Positif, Data di Garis Depan Tak Boleh Dilupakan

Sales Vice President Asia Tenggara Zebra Technologies mengatakan bahwa di tengah positifnya industri IT di Indonesia, penting juga untuk memperhatikan sisi "edge" dalam industri tersebut.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 30 Agu 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi perkembangan teknologi (unsplash)
Ilustrasi perkembangan teknologi (unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Dengan gencarnya transformasi digital di berbagai sektor di Indonesia, industri IT (information technology) atau teknologi informasi pun ikut berkembang pesat di Tanah Air.

Christanto Suryadarma, Sales Vice President Asia Tenggara Zebra Technologies, menilai pertumbuhan industri IT di Indonesia sangat positif.

Dalam virtual media briefing pada Senin (30/8/2021), Christanto mengingatkan bahwa dalam industri IT terdapat ada dua sisi yang sama-sama harus diperhatikan, yaitu core (data di belakang) dan edge (data di lini depan).

"Jadi tidak hanya yang core seperti database, kemudian data center, atau sistem yang bersifat core," kata Christanto yang sudah berpengalaman di bidang IT sejak 1989.

Christanto mengatakan core-pun juga strategis mengingat Indonesia merupakan negara yang luas dengan penduduk yang sangat banyak.

"Pemanfaatan edge technology itu sangat vital buat Indonesia," ujarnya seraya menambahkan, hal itu mungkin tidak akan terlalu krusial jika suatu negara memiliki ukuran yang kecil.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dorongan Pemerintah Manfaatkan Edge Technology

Ilustrasi Teknologi
Ilustrasi Teknologi. Kredit: Freepik

Maka dari itu, menurutnya, pemerintah dapat mendorong pemanfaatan edge technology, baik pada perusahaan BUMN, swasta, atau bahkan lembaga pemerintahan itu sendiri.

"Mendorong supaya pemanfaatan teknologi di edge, di mana itu bisa men-capture data, bisa meng-analyze data di depan dengan lebih cepat, itu pemerintah juga memberikan perhatian," ucapnya.

Menurut Christanto, dengan menangkap lebih banyak data, maka pemerintah juga bisa melakukan analisis pada suatu masalah atau melihat sebuah tren dengan lebih baik.

Ia menjelaskan, dengan adanya pengambilan data yang luas dan menjangkau bahkan sampai lingkup terkecil seperti RT/RW, pemerintah bisa mengetahui lebih rinci mengenai masalah yang ada di lapangan.

"Jadi bukan hanya pergi ke pusat data, ternyata data yang dimiliki sudah solid, dan tidak bisa mencerminkan data yang sesungguhnya karena terjadi perubahan yang cepat di setiap wilayah," ucapnya menambahkan.

Ditunjuk oleh Zebra Technologies

Ilustrasi Startup, Perusahaan Teknologi, Cloud, Komputasi Awan
Ilustrasi Startup, Perusahaan Teknologi, Cloud, Komputasi Awan. Kredit: Freepik

Christanto sendiri baru saja ditunjuk oleh Zebra Technologies sebagai Sales Vice President Asia Tenggara.

Ia menggantikan Fang-How Lim dan bertanggung jawab kepada Ryan Goh, Senior Vice President dan General Manager Zebra Technologies Asia Pasifik yang berkantor di Singapura.

"Di bawah kepemimpinan figur senior IT yang kemampuannya telah terbukti seperti Christanto, kami yakin bisnis kami bisa meraih sebuah pencapaian baru," kata Goh dalam siaran persnya.

Sebelumnya, Christanto juga memegang berbagai posisi senior di berbagai perusahaan IT seperti Hewlett Packard Enterprise Asia Pacific dan Microsoft Asia Pacific.

Ia juga pernah memegang jabatan di Intel Corporation Asia Pacific untuk di bidang bisnis dan pengembangan strategis.

(Dio/Isk)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya