Liputan6.com, Jakarta - Telkom baru saja mengumkan rebranding program inkubasi/akselerasi startup miliknya, yakni Indigo. Rebranding pada Indigo ini dilakukan untuk menjawab tantangan perubahan untuk mempercepat perkembangan eksosistem startup dan pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Bersama dengan rebranding ini, Indigo juga mengusung tagline baru, yaitu TransformNation menggantikan DigitalizingIndonesia. Dengan perubah tagline ini, Indigo memiliki misi mencari ide digital kreatif di berbagai daerah di Indonesia yang bisa mengubah bangsa.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
"Kebaruan proses rebranding bukan hanya secara internal dalam hal pengelolaan program inkubasinya, melainkan juga meluncurkan inisiatif secara eksternal yang besar harapannya bisa memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi digital yang nyata bagi Indonesia," tutur Direktur DIgital Business Telkom, Fajrin Rasyid dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (8/9/2021).
Untuk itu, sebagai perwujudan misinya, Indigo menyediakan inkubasi/akselerasi startup yang lengkap dengan program pengembangan end-to-end. Dimulai dari kegiatan nurturing creativity di tahapan pre-startup, inkubasi/akselerasi hingga program sinergi bisnis dan investasi lanjutan.
Sebagai informasi, program inkubasi/akselerasi startup Indigo ini pertama diadakan pada 2013, sehingga ini merupakan rebranding setelah delapan tahun Indigo berkiprah. Adapun program startup batch intake secara konsisten dilakukan setiap dua kali dalam setahun.
Kebaruan dalam rebranding ini meliputi beberapa hal. Salah satunya adalah perubahan nama Indigo Creative Nation sebagai program inkubasi/startup digital Telkom menjadi Indigo.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Apa Saja Rebranding Indigo?
Sementara Digital Innovation Lounge sebagai creative camp milik Indigo diubah menjadi IndigoSpace. Lalu nama pada Digital Valley (DiVa) sebagai creative center tempat para founder startup binaan Indigo yang tersebar di empat kota juga diubah menjadi IndigoHub.
Tidak hanya itu, perubahan mekanisme startup batch intake yang diadakan dua kali dalam setahun akan didahului dengan pelaksanaan kegiatan bootcamp terlebih dulu bersama para mentor berpengalaman.
Indigo juga meluncurkan komunitas resmi bagi para startup enthusiast yang diberi nama Indigo Connect. Sebagai pendukung Indigo Connect, ada media pembelajaran online yang dapat diakses para anggota dengan nama Indigo Academy.
Pada September 2021, Indigo juga akan membuka kembali Indigo startup intake batch 2 - 2021. Startup yang berhasil lolos dalam seleksi akan mengikuti program inkubasi/akselerasi dengan berbagai fasilitas yang menunjang pertumbuhannya.
Sebagai informasi, selama delapan tahun menjalankan program inkubasi/akselerasi, Indigo telah membina 52.276 talenta yang tersebar di 17 IndigoSpace di seluruh Indonesia.
Advertisement
Sudah Bina 194 Startup dari 15 Industri
Indigo juga sudah membina 194 startup dari 15 jenis industri. Dari 194 startup tersebut, ada 91 alumni startup yang masih aktif menjalankan bisnis di pasar domestik maupun internasional, 28 startup yang masih berada dalam program inkubasi/akselerasi, dan 75 startup gagal.
Selain itu ada 24 startup Indigo yang telah memperoleh investasi lanjutan dari berbagai Venture Capital (VC) serta investor dalam dan luar negeri. Bahkan, salah satu alumni Indigo pertama yaitu RUN System akan melantai di Bursa Efek Indonesia (IDX).
Tidak hanya itu, Indigo telah berkontribusi dalam melakukan digitalisasi Indonesia di berbagai sektor, seperti smart city, commerce, financial, small medium enterprise, education, logistic, health, dan enterprise melalui kolaborasi bersama Telkom Group.
Kolaborasi lain yang juga dilakukan adalah melalui kerja sama dengan berbagai instansi pemerintah, termasuk Kementerian dan Pemerintah Daerah, perguruan tinggi, serta komunitas startup.
Pada 2019, Indigo juga telah mengembangkan program inkubasi khusus bagi startup game yang diberi nama IndigoGame. IndigoGame yang saat ini memasuki batch keempat bertujukan meningkatkan market share konten game yang potensinya masih sangat besar.
(Dam/Tin)