Melinda Gates Sebut Peneliti Indonesia Adi Utarini Menginspirasi

Melinda Gates menyebut peneliti Indonesia Adi Utarini menginspirasi berkat berbagai upayanya mengentaskan demam berdarah.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 18 Sep 2021, 10:39 WIB
Diterbitkan 18 Sep 2021, 10:39 WIB
Melinda French Gates Dr Adi Utarini
Melinda French Gates menyebut peneliti Indonesia Dr Adi Utarini menginspirasi (Foto: Screenshot Instagram @melindafrenchgates).

Liputan6.com, Jakarta - Seorang peneliti dari Yogyakarta, Dr. Adi Utarini masuk dalam daftar orang berpengaruh di dunia versi Time pada 2021. Melinda Gates bahkan menyebut Adi Utarini adalah sosok yang menginspirasi.

Dalam daftar tersebut, Dr. Adi Utarini bersanding bersama penyanyi generasi Z, Billie Eilish; atlet peraih gimnastik medali Olimpiade Tokyo, Sunisa Lee; hingga ekonom Turki, Fatih Birol.

Dr. Adi Utarini memiliki background bidang kesehatan, dengan penelitian terkait demam berdarah.

Capaian Dr. Adi Utarini ini mendapat perhatian tersendiri dari miliarder dan filantropis Melinda French Gates, mantan istri Bill Gates.

Melalui akun Instagramnya, Melinda French Gates, menyebut Dr. Adi Utarini adalah sosok yang menginspirasi.

Melinda French juga berharap banyak orang akan terinspirasi oleh Dr. Adi Utarini, sebagaimana dirinya terinspirasi atas upaya-upaya peneliti asal Yogyakarta ini.

"Saya sangat bangga menulis mengenai karya Dr. Utarini untuk #Time100 tahun ini. Saya harap Anda menemukannya sebagai inspirasi sebagaimana saya," katanya dalam unggahan Instagramnya di akun @melindafrenchgates.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Turunkan Tingkat Demam Berdarah

Adi Utarini
Adi Utarini, ilmuwan Indonesia yang masuk daftar 100 orang paling berpengaruh di dunia tahun 2021 versi TIME. (dok. Instagram @adiutarinimusik/https://www.instagram.com/p/CGkJx5uhTpN/)

Dalam keterangan foto, Melinda French juga memberi penjelasan singkat mengenai pertemuannya dengan Dr. Adi Utarini serta penelitian yang dilakukannya.

"Saya tidak pernah berpikir saya akan sangat bersemangat bicara mengenai gigitan nyamuk, hingga saya bertemu dengan Dr. Adi Utarini," kata Melinda Gates.

Ia juga menuliskan, Dr. Adi Utarini melalui eksperimennya membuktikan bahwa menginokulasi nyamuk dengan bakteri bernama Wolbachia dapat membantu menurunkan tingkat demam berdarah yang mematikan dengan mencegah nyamuk-nyamuk menularkan penyakit.

Profil Dr. Adi Utarini yang Ditulis Melinda French Gates di Time100

Melinda Gates
Melinda Gates (foto: Bill Melinda Gates Foundation)

Berikut profil Adi Utarini di TIME100 yang ditulis Melinda French Gates: 

"Beberapa tahun lalu, saat mengunjungi Indonesia, saya mendatangi sebuah keluarga di dekat lab milik Adi Utarini di Yogyakarta. Saya ingin mendengar bagaimana ia bisa menyakini mereka agar diizinkan melepaskan kawanan nyamuk di lingkungan mereka. Kebanggaan mereka yang lugas karena ikut serta pekerjaan tersebut itu merupakan bukti dari kepercayaan yang Utarini dapatkan dari lingkungannya - dan rasa urgensi yang jutaan orang di dunia rasakan dalam melawan demam berdarah.

Adalah kemenangan dari progres global bahwa tren dari laju-laju penyakit yang paling menular telah merosot selama setahun belakangan. Namun, demam berdarah adalah pengecualian yang keras kepala. Penyakit dari nyamuk itu berdampak kepada hampir 400 juta orang tiap tahunnya dan telah dideskripsikan oleh WHO sebagai salah satu dari 10 ancaman tersebar bagi kesehatan dunia.

Utarini sedang bekerja dengan tim peneliti internasional dari World Mosquito Program untuk mengendalikan ancaman ini dengan menyuntik nyamuk dengan Wolbachia, sebuah bakteri yang tak berbahaya bagi manusia tetapi memblokir nyamuk-nyamuk dari menularkan demam berdarah melalui gigitan. Sebuah studi terobosan yang ia bantu pimpin adalah yang pertama dalam membuktikan teknik ini secara sukses menurunkan laju penyakit di setting lingkungan masyarakat.

Hari ini, hampir semua orang di Yogyakarta mengenal seseorang yang pernah kena demam berdarah. Utarini sendiri telah selamat dari penyakit itu dua kali. Namun, demam berdarah mungkin tak bisa selamat darinya."

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya