Pemanfaatan IoT Secara Masif Jadi Salah Satu Kunci Maksimalkan Teknologi 5G

Menkominfo mengatakan bahwa pengembangan IoT yang ditambah dengan kehadiran teknologi 5G di Indonesia, harus memberikan kesempatan dan peluang pada potensi dalam negeri sendiri

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 30 Sep 2021, 16:12 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2021, 16:12 WIB
Menkominfo Johnny G. Plate
Menkominfo Johnny G. Plate dalam konferensi pers mengenai penandatanganan SKB tentang pedoman atas implementasi pasal tertentu UU ITE. (Liputan6.com/ Agustin Setyo W).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate, menyebutkan pemanfaatan internet of things (IoT) yang masif menjadi salah satu kunci untuk mendapatkan manfaat maksimal dari teknologi 5G.

Menkominfo mengungkapkan, riset World Economic Forum menunjukkan di 2025 akan ada sekitar 41,6 miliar perangkat IoT yang terpasang secara global untuk mengumpulkan data.

"Diproyeksikan pada 2021 akan terdapat 350 juta perangkat IoT, internet of things, di Indonesia," kata Menkominfo dalam webinar Public Expose IoT Creation 2021 dan Winner Announcement, Kamis (30/9/2021).

Studi McKinsey & Company menyebut, pemanfaatan IoT di berbagai sektor kunci seperti manufaktur, ritel, transportasi, penerbangan, pertanian, dan kesehatan, diproyeksikan berdampak pada produk domestik bruto Indonesia setara USD 121,4 miliar pada 2025.

"Oleh karena itu, pengembangan IoT perlu terus didorong guna meraih peluang pertumbuhan ekonomi nasional melalui penciptaan skala ekonomi yang lebih besar, tingkat produktivitas manusia yang lebih baik, serta daya tawar pasar yang lebih kuat," ujarnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

5G Bukan Hanya Infrastruktur

Banner Internet 5G
Banner Internet 5G (Liputan6.com/Triyasni)

Menkominfo mengatakan, pengembangan IoT yang ditambah dengan kehadiran teknologi 5G di Indonesia, harus memberikan kesempatan dan peluang pada potensi di dalam negeri sendiri.

"Kami memandang pembangunan jaringan 5G ini bukan hanya sebagai infrastruktur, tetapi juga sebagai upaya untuk membangun ekosistem lokal, terutama ekosistem pada lapisan atau layer aplikasi," ujarnya.

Johnny mengungkapkan, di era 4G, Indonesia sudah memiliki delapan aplikasi lokal yang sudah berstatus unicorn, yang di antaranya sudah melakukan merger hingga menjadi decacorn pertama di Indonesia.

"Aplikasi-aplikasi lokal tersebut termasuk aplikasi IoT, diharapkan terus berkembang sehingga mampu bersaing dengan aplikasi over the top dari luar Indonesia," kata Menkominfo.

Butuh Kreativitas Anak Bangsa

Ilustrasi Internet of Things, IoT
Ilustrasi Internet of Things, IoT. Kredit: methodshop via Pixabay

Selain itu, pemberdayaan berbasis komunitas juga harus ditingkatkan agar pegiat industri lokal semakin kompeten dalam memproduksi dan mengembangkan bisnis berbasis aplikasi.

"Kami berharap pekerjaan besar membangun ekosistem 5G dan IoT ini, juga dapat didorong secara kolaboratif oleh seluruh pemangku kepentingan. Baik operator seluler, industri-industri di dalam negeri, akademisi, maupun komunitas pengembang solusi IoT," kata Johnny.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika Kemenkominfo, Ismail, mengatakan implementasi IoT memiliki suatu kekhususan dan kekhasan karena solusinya yang unik.

"Solusi unik ini hanya bisa diimplementasikan kalau banyak dilakukan oleh pengembang lokal. Artinya, konteks pemanfaatan IoT di Indonesia ini membutuhkan touch atau kreativitas anak bangsa," katanya.

(Gio/Ysl)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya