Google Meet Rilis Fitur Baru, Host Bisa Matikan Video dan Audio Peserta yang Berisik

Liputan6.com, Jakarta - Google Meet merilis fitur baru yang memungkinkan host pertemuan daring, untuk mengunci video dan audio para peserta lain, membuat mikrofon dan kamera mereka jadi dalam mode nonaktif.

Fitur Google Meet ini memungkinkan penyelenggara membisukan pengguna dan mencegah mereka menyalakan audio atau videonya sendiri, sampai host membuka kuncinya.

Dalam blog resmi Google Workspace, dikutip Sabtu (23/10/2021), Google mengatakan fitur ini memberikan penyelenggara kontrol yang lebih besar atas rapat mereka.

Menurut perusahaan, hal ini memungkinkan penyelenggara untuk "menangani peserta yang mengganggu."

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Awal tahun ini, Google juga mengumumkan kemampuan host untuk membisukan semua peserta sekaligus di Google Meet pada perangkat desktop atau laptop.

Fitur ini sendiri membutuhkan Android versi M atau yang terbaru, iOS versi 12 dan yang terbaru, serta versi dari aplikasi Gmail atau Meet yang paling update.

Peserta yang aplikasi Android dan iOS-nya tidak mendukung, akan keluar dari rapat apabila penyelenggara mengaktifkan fitur penguncian itu.

Apabila peserta mencoba bergabung kembali ke rapat yang audio dan videonya dikunci, mereka akan diminta memperbaruinya atau menggunakan perangkat lain untuk bergabung kembali.

Mereka bisa kembali masuk ke ruang pertemuan virtual apabila penyelenggara mematikan kunci audio dan video.

Mengutip Tech Crunch, Google memang telah meluncurkan fitur-fitur baru selama beberapa bulan terakhir, demi menyaingin Zoom dan Microsoft Teams, yang banyak digunakan di tengah era work from home.

Perusahaan beberapa waktu lalu juga meluncurkan fitur menyesuaikan kecerahan webcam secara otomatis.

Google juga meluncurkan user interface yang diperbarui dan beberapa fitur untuk Meet pada bulan April.

Mereka juga dikabarkan bermitra dengan layanan seperti Otter.ai, dengan tujuan mempertahankan dan menarik lebih banyak pengguna.

(Dio/Isk)