Pemerintah Dukung Esports dan Game Berkembang di Indonesia, Asal...

Melihat potensi tersebut, pemerintah menyambut baik perkembangan industri game, esports, dan ekosistem digital yang menaungi secara keseluruhan.

oleh Yuslianson diperbarui 28 Okt 2021, 07:30 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2021, 07:30 WIB
Esports
Diskusi panel online bertajuk Pertumbuhan cepat, inovasi serta peran industri game dan esports di Indonesia. (Ist.)

Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahunnya, industri game di Indonesia berkembang dengan sangat cepat dan menunjukkan tren positif.

Berdasarkan data Sensor Tower pada kuartal tahun 2021, Indonesia menempati posisi ketiga--setelah India dan Brasil--yang berkontribusi jumlah download-an game terbanyak di App Store dan Google Play.

Salah satu alasan Indonesia mampu berada di posisi tiga teratas di laporan data Sensor Tower karena fenomena esports di Tanah Air.

Melihat potensi tersebut, pemerintah menyambut baik perkembangan industri game, esports, dan ekosistem digital yang menaungi secara keseluruhan.

"Dukungan pemerintah tidak sebatas untuk esports saja, tetapi juga game dan ekosistem digital secara keseluruhan," kata Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kemkominfo RI dalam diskusi panel online bertajuk Pertumbuhan cepat, inovasi serta peran industri game dan esports di Indonesia, Rabu (27/10/2021).

Diakui, hingga saat ini masih banyak paradigma, sentimen negatif, dan penolakan keras dari orangtua tentang game dan esports.

Semuel menyarankan "Para pelaku yang berkecimpung di industri ini juga harus rutin sosialisasi dampak positif, dan membuktikan dan memberikan kontribusi terhadap ekonomi digital Tanah Air."

"Kita juga sudah punya Indonesia Game Rating System (IGRS), jadi penerbit atau developer bisa memberikan informasi secara jelas tentang konten dan batasan umur yang bisa bermain game mereka," ujarnya.

Anthonius Malau, Plt. Direktur Pengendalian Aplikasi Informastika berkata, "Bila memang ada pengembang nakal, maka pihaknya dapat mengambil tindakan tegas bilamana ada game yang melanggar undang-undang."

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Stigma Game di Mata Orangtua

Ilustrasi Game Mobile, PUBG (Photo by SCREEN POST on Unsplash)

Meski sudah ada IGRS, banyak orangtua yang masih melihat bermain game itu hanya menghabiskan waktu dan memiliki unsur judi.

"Segala sesuatu yang disalahgunakan pasti berdampak negatif, semua hal bisa menjadi judi. Contohnya, plat nomor mobil yang lewat," jelas Semuel.

Karena itu, para orangtua harus mendapatkan literasi mendalam tentang game. "Banyak loh game yang memiliki unsur edukasi, mengajarkan corporate culture, dan nasionalisme," jelasnya.

 

Pandemic Winner

Esports itu seperti pandemic winner, karena ditengah-tengah pandemi dan tantangan ekonomi, esport menjadi salah satu yang menunjukkan tren kenaikan positif”, kata Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Sekarang esport sedang lucu-lucunya berkembang baik dari segi penonton, pemain maupun pengembangannya. Di Indonesia, saat ini sudah ada 60 juta pemain esport atau gamer yang menunjukan pertumbuhan sehat.

"Saya dari pihak regulator sekaligus pembina dari PB esports juga bangga mendorong esports menjadi salah satu cabang eksibisi di PON XX Papua, dan mampu mendukung game lokal bisa bergabung yang dipertandingkan bersama PUBG Mobile," kata Sandiaga.

(Ysl/Tin)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya