Apa Itu Cyberbullying? Bagaimana Efek dan Cara Menghentikannya

Cyberbullying kini menjadi tindakan kriminal berbasis online.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Nov 2021, 15:14 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2021, 15:14 WIB
60% Orang Alami Cyberbullying, Ini 5 Tips Berselancar yang Aman dan Nyaman di Twitter
Twitter hadirkan berbagai fitur privasi, agar pengguna merasa aman dan nyaman. (Foto: Unsplash.com/Brett Jordan).

Liputan6.com, Jakarta - Terkadang memang sulit untuk mengetahui apakah seseorang hanya bercanda atau mencoba menyakiti kamu, terutama di media online.

Tetapi jika kamu merasa terluka namun orang lain tetap menertawakan kamu alih-alih bercanda, maka lelucon itu sudah dianggap sebagai tidakan bullying atau intimidasi.

Ketika intimidasi itu terjadi secara online, maka disebut dengan cyberbullying. Lantas, apa itu cyberbullying?

Dilansir UNICEF, Kamis (18/11/2021), Cyberbullying adalah intimidasi dengan penggunaan teknologi digital, seperti di media sosial, platform game, dan ponsel. Ini adalah perilaku berulang, yang ditujukan untuk menakut-nakuti, membuat marah atau mempermalukan mereka yang menjadi sasaran.

Bullying tatap muka dan cyberbullying sering terjadi bersamaan. Namun cyberbullying meninggalkan jejak digital atau sebuah catatan yang dapat berguna dan memberikan bukti untuk membantu menghentikan penyalahgunaan media online.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Efek Cyberbullying

Ilustrasi kata-kata, kesehatan mental
Ilustrasi kata-kata, kesehatan mental. (Photo by Sydney Sims on Unsplash)

Ketika intimidasi terjadi secara online, kamu bisa merasa diserang di mana-mana, bahkan di dalam rumah kamu sendiri. Hal ini dapat menimbulkan efek yang bertahan lama dan mempengaruhi seseorang, seperti:

• Mental: merasa kesal dan bahkan marah

• Emosional: merasa malu atau kehilangan minat pada hal-hal yang kamu sukai

• Fisik: merasa lelah, atau mengalami gejala seperti sakit perut dan sakit kepala

Dalam kasus ekstrem, cyberbullying bahkan dapat menyebabkan orang mengambil nyawanya sendiri.

Meskipun cyberbullying dapat mempengaruhi kita dalam banyak hal, tapi ini bisa diatasi dan orang bisa mendapatkan kembali kepercayaan diri dan kesehatan mereka.

Cara Menghentikan Cyberbullying

60% Orang Alami Cyberbullying, Ini 5 Tips Berselancar yang Aman dan Nyaman di Twitter
Twitter hadirkan berbagai fitur privasi, agar pengguna merasa aman dan nyaman. (Foto: Unsplash.com/Claudio Schawarz).

Ketika kamu mengalami cyberbullying, kamu mungkin ingin menghapus aplikasi tertentu atau tetap offline untuk sementara waktu agar memiliki waktu untuk memulihkan diri. Tetapi keluar dari internet bukanlah solusi jangka panjang.

Jika kamu ingin cyberbullying dihentikan, salah satu tindakan yang tepat adalah melaporkan cyberbullying. Namun, undang-undang tentang bullying, khususnya tentang cyberbullying, relatif baru dan masih belum ada di semua negara.

Inilah sebabnya mengapa banyak negara bergantung pada undang-undang lain yang relevan, seperti undang-undang yang melarang pelecehan, untuk menghukum pelaku cyberbullying.

Di negara-negara yang memiliki undang-undang khusus tentang cyberbullying, perilaku online yang dengan sengaja menyebabkan tekanan emosional serius dipandang sebagai tindakan kriminal.

Bahkan di beberapa negara tertentu, korban cyberbullying dapat mencari perlindungan, seperti melarang komunikasi dari orang tertentu dan membatasi penggunaan perangkat elektronik yang digunakan oleh orang tersebut untuk cyberbullying, sementara atau permanen.

 

Berpikir Sebelum Share ke Dunia Online

Namun, penting untuk diingat bahwa hukuman tidak selalu merupakan cara yang paling efektif untuk mengubah perilaku pelaku intimidasi. Kita perlu berpikir tentang apa yang kita bagikan atau katakan yang mungkin akan menyakiti orang lain.

Selain itu, kita juga perlu bersikap baik satu sama lain, baik secara online maupun dalam kehidupan nyata.

Karena menghentikan cyberbullying bukan hanya tentang memanggil pelaku intimidasi, ini juga tentang mengakui bahwa setiap orang pantas dihormati, baik secara online maupun di kehidupan nyata.

Penulis: Vania Dinda Marella

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial

Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Mekanisme Virtual Police Awasi Pengguna Media Sosial. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya