Liputan6.com, Jakarta - Jual beli tanah dan properti tampaknya mulai berlangsung tak hanya di dunia fisik, tetapi juga di dunia maya, melalui konsep metaverse.
Sebidang tanah virtual di platform virtual reality dan metaverse Decentraland, pada pekan lalu terjual dengan harga US$ 2,43 juta atau sekitar Rp 34,8 miliar menurut kurs saat ini.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir New York Post, dikutip Senin (29/11/2021), harga ini dua kali lipat lebih tinggi daripada rekor sebelumnya, untuk sebuah real estate virtual.
Metaverse Group, anak perusahaan Kanada Tokens.com, membeli 116 parcel estate di jantung distrik Fashion Street di Decentraland, dengan harga 618 ribu mana, mata uang kripto yang digunakan di dunia digital itu.
Dalam siaran persnya, Metaverse Group mengatakan bahwa nilai itu setara dengan US$ 2,43 juta.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ekspansi Industri Mode Digital
Metaverse Group mengatakan, mereka akan menggunakan properti virtual itu untuk mendukung ekspansi ke industri mode digital.
"Fashion adalah area besar berikutnya untuk pertumbuhan di metaverse," kata Sam Hamilton, Head of Content Decentraland Foundation dalam pernyataannya.
Menurut Hamilton, Metaverse Group telah membuat komitmen yang sangat menentukan saat membeli tanah di pusat kawasan mode milik Decentraland tersebut.
Andrew Kiguel, CEO Tokens.com, mengatakan mereka telah membuat sejarah dengan akuisisi publik terbesar untuk tanah metaverse terbesar hingga saat ini.
"Aset-aset ini akan melengkapi portofolio yang ada dari real estate metaverse yang sudah ada di Metaverse Group," kata Kiguel dalam keterangan resminya.
Sebelumnya, Decentraland berhasil menjual properti mereka di bulan Juni lalu, dengan harga lebih dari US$ 913 ribu kepada sebuah perusahaan investasi real estate.
Advertisement
Industri Fashion Mulai Tergoda Metaverse
Decentraland sendiri merupakan sebuah lingkungan online populer, di mana pengguna bisa menukar mata uang kripto dengan tanah dan bangunan.
Selain itu, pengguna juga bisa berkeliling dalam dunia digital tersebut, dan bertemu dengan pengguna lainnya melalui avatar yang bisa diatur sesuai keinginannya.
Popularitas Decentraland meroket usai Facebook mengubah nama perusahaannya menjadi Meta, demi berkomitmen untuk mengembangkan penawaran mereka di bidang metaverse.
Di dunia fashion, berbagai rumah mode lain seperti Gucci Burberry dan Louis Vuitton, kabarnya juga telah tergoda dengan metaverse, dan merilis NFT atau token yang tidak bisa ditukarkan.
Selain itu, Nike diberitakan juga telah berkomitmen untuk memanfaatkan metaverse, meski belum jelas seperti apa langkah mereka nantinya.
(Dio/Isk)
INFOGRAFIS: Penampakan Sertifikat Tanah Elektronik
Advertisement