Liputan6.com, Jakarta - Sebuah asteroid yang besarnya dua setengah kali dari ukuran Gedung Empire State dikabarkan akan melintas dekat Bumi. Namun demikian, kabarnya asteroid ini tidak akan menimbulkan bahaya terhadap Bumi saat melintas di dekat orbit Bumi.
Mengutip Digital Trends, Rabu (12/1/2022), asteroid dengan nama Asteroid 7482 1994 PC1 ini sudah ada di dalam radar NASA selama beberapa dekade.
Baca Juga
Lembaga antariksa AS juga telah menghitung lintasannya selama beberapa waktu terakhir dan memastikan Asteroid 7482 1994 PC1 tidak akan bertabrakan dengan Bumi.
Advertisement
Menurut informasi, Asteroid 1994 PC1 akan melintas di dekat Bumi pada Selasa, 18 Januari 2022.
Seperti namanya, Asteroid 7482 1994 PC1 ditemukan pada tahun 1994 dan diklasifikasikan sebagai "Asteroid yang Berpotensi Berbahaya" alias Potentially Hazardous Asteroid.
Hal ini karena ukuran asteroid besar yakni 3.280 kaki atau sekitar 0,6 mil dan letaknya yang dekat dengan Bumi selama terbang lintas sebelumnya.
Masih dari informasi yang sama, diperkirakan pada 18 Januari pukul 16.51 EST atau pada 19 Januari pukul 04.50 WIB, Asteroid (7482) 1994 PC1 bakal melintas dengan kecepatan sekitar 43.000 mph atau 69.200 kilometer per jam.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
S
Jarak Lintasan dengan Bumi
Jarak terdekatnya adalah 1,2 juta mil atau setara 1,9 juta Km dari Bumi. Jarak ini diklaim lebih dari lima kali jarak antara Bumi dan bulan.
Artinya, tidak seperti orang-orang di film Netflix Don't Look Up, manusia di Bumi tidak perlu khawati. Apalagi menurut perhitungan ilmuwan, asteroid ini tidak akan kembali selama 200 tahun lalu.
Para astronom pun akan terus mengawasi Asteroid yang Berpotensi Bahaya lainnya.
Sekadar informasi, salah satu elemen menarik dari lintasan Asteroid 7482 1994 PC1 adalah, mereka yang memiliki teleskop berkesempatan untuk melihatnya ketika asteroid ini tengah melaju.
Advertisement
Tabrakkan Pesawat Antariksa untuk Lindungi Bumi dari Asteroid
Patut pula diketahui, kemungkinan bahwa asteroid besar bakal menabrak Bumi suatu hari nanti adalah keprihatinan yang nyata.
Hal ini mendorong NASA untuk memulai misi DART, yang bertujuan menabrakkan pesawat ruang angkasa langsung ke asteroid untuk mengubah arah lintasannya.
Dengan begitu, asteroid akan mengubah jalurnya. Namun, hal ini masih diuji coba kemungkinan dan keberhasilannya.
Jika benar DART bisa mengubah jalur asteroid, sistem tersebut bisa menjadi cara yang layak bagi Bumi untuk melindungi diri dari objek luar angkasa berbahaya di masa depan.
(Tin/Ysl)
Â