VIDA: Identitas Digital Berperan Penting Dorong Pertumbuhan Industri Digital

VIDA baru saja menggelar diskusi yang membahas mengenai penggunaan identitas digital dorong transformasi digital nasional.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 04 Feb 2022, 09:30 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2022, 09:30 WIB
Ilustrasi Tanda Tangan Elektronik Menggunakan VIDA (Dok. VIDA)
Ilustrasi Tanda Tangan Elektronik Menggunakan VIDA (Dok. VIDA)

Liputan6.com, Jakarta - VIDA baru saja menggelar diskusi mengenai penggunaan identitas digital dalam mendorong transformasi digital nasional. Diskusi yang dihadiri regulator, pelaku industri digital, dan ekonom tersebut membahas mengenai peran identitas digital dan pengelolaan data pribadi yang terjamin keamanannya.

Seperti diketahui, seiring pertumbuhan ekonomi digital yang terus meningkat, kepercayaan pengguna dalam berinteraksi dan melakukan transaksi secara digital (digital trust) menjadi hal fundamental.

Terlebih, digital trust disebut memiliki peran penting bagi pertumbuhan industri digital. Semakin pelaku industri digital mampu menjamin keamanan data pengguna, maka semakin besar pula dampak positif yang ditimbulkan oleh keberlangsungan industri.

Salah satu pembicaran dalam diskusi, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel A. Pangerapan menuturkan, sertifikat elektronik telah menjadi pendorong kemajuan ekosistem digital nasional, karena menjadi penanda bukti keabsahan layanan digital.

Lebih lanjut ia mengatakan, dari studi yang dilakukan Kemkominfo di sejumlah negara, sertifikat elektronik menjadi sebuah keniscayaan untuk direalisasikan dalam mendorong ekonomi digital. Identitas digital tersebut lantas dapat digunakan untuk berbagai hal, seperti belanja online atau membuka rekening bank.

"Ke depannya, Kominfo akan terus menyiapkan regulasi yang berkaitan dengan pertumbuhan identitas digital Indonesia, membangun ekosistem digital berbasis digital trust, dan juga melakukan penguatan SDM digital dalam negeri," tuturnya.

Sementara itu, dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (4/2/2022), menurut Co-Founder dan CEO VIDA, Sati Rasuanto, ada beberapa bentuk manifestasi yang dapat dilakukan untuk memberikan digital trust. Beberapa di antaranya adalah identity proofing service, authentication service hingga digital signature.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Fungsi Sertifikat Elektronik

"Sertifikat elektronik dapat mendorong percepatan transformasi digital nasional karena membuat identitas digital lebih aman dan sah secara hukum serta dapat digunakan untuk melakukan tanda tangan elektronik," ujarnya menjelaskan.

Penggunaan beragam produk sertifikat elektronik yang mumpuni juga akan meningkatkan kepercayaan konsumen pada perusahaan digital sekaligus berdampak pada minat mereka dalam menggunakan layanan perusahaan itu.

Salah satu yang terlihat ada pada layanan bank digital. Dengan verifikasi pengguna yang dilakukan secara online, digital trust dapat mendukung pertumbuhan bisnis karena itu meningkatkan pengalaman proses onboarding pengguna, penghitungan skor kredit, hingga persetujuan pinjaman yang lebih cepat.

 

Tren Pergeseran Dunia Kerja Bikin Identitas Digital yang Aman Kian Dibutuhkan

Selain itu, pergeseran dunia kerja yang jadi semakin digital saat ini juga meningkatkan tren penggunaan tanda tangan digital.

Maka dari itu, Niki Luhur, Founder dan Group CEO VIDA mengatakan identitas digital yang aman sekarang kian dibutuhkan di dunia kerja.

"Dengan naiknya tren kerja jarak jauh dan hybrid sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari, cara kita dalam melakukan tanda tangan dan memvalidasi dokumen pun ikut berubah," kata Niki Luhur.

Dalam siaran persnya, ditulis Senin (29/11/2021), Niki menjabarkan riset dari Adobe yang menunjukkan saat ini pekerja memiliki ekspektasi yang lebih tinggi terhadap teknologi, untuk pekerjaan yang lebih efisien dan efektif.

Riset Adobe menyoroti, satu per tiga waktu kerja digunakan untuk melakukan pekerjaan yang repetitif seperti pengelolaan dokumen, formulir, kontrak, faktur, dan lain lain.

Selain itu, lebih dari 86 persen pekerja menyatakan bahwa pekerjaan yang dilakukan secara berulang-ulang menghambat tugas utama mereka.

91 persen dari responden juga menyatakan tertarik menggunakan perangkat yang dapat membuat tugas atau proses kerja mereka menjadi lebih efisien, seperti tanda tangan elektronik.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya