Call of Duty Bakal Punya Warzone Baru di 2022

Activision Blizzard mengumumkan, Call of Duty akan memperkenalkan Warzone dan inisiatif baru lainnya di 2022.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 15 Feb 2022, 07:30 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2022, 07:30 WIB
Call of Duty
Tampilan Call of Duty Warzone yang siap dirilis Activision (sumber: Activision)

Liputan6.com, Jakarta - Activision, pengembang game Call of Duty, mengumumkan pihaknya tengah mengembangkan dua inisiatif besar untuk gim tersebut di 2022 ini.

Salah satu inisiatif yang dimaksud adalah sekuel untuk Call of Duty: Modern Warfare yang pertama hadir di 2019. Kemudian, inisiatif lainnya adalah pengalaman Warzone baru.

Menurut unggahan blog Activision, kedua inisiatif ini akan dirancang bersamaan dari bawah ke atas.

Mengutip The Verge, Selasa (15/2/2022), sejauh ini belum jelas apakah pengalaman Warzone baru ini merupakan sekuel penuh atau update besar layaknya perubahan pada Fortnite.

Activision tak segera memberikan komentar ketika dimintai klarifikasi. Namun demikian, Activision Blizzard menjanjikan beberapa hal besar.

"Anda bisa mengharapkan evolusi besar-besaran battle royale dengan ruang bermain baru dan mode sandbox serta engine baru yang akan mendukung gim Call of Duty baru ataupun Warzone," kata Activision.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Dipimpin Infinity Ward

Call of Duty
Activision dan Infinity Ward umumkan tanggal dirilisnya Call of Duty: Infinite Warfare. (gamespot)

Pengembangan gim Call of Duty dan pengalaman Warzone baru ini akan dipimpin oleh Infinity Ward, studio yang membesut Modern Warfare, Infinite Warfare Ghosts, dan berbagai judul Call of Duty lainnya.

Bukan hanya itu, Activision juga mengumumkan perubahan mengenai bagaimana pihaknya meningkatkan pengalaman Warzone saat ini. Sebelumnya Warzone banyak mendapat kritik dalam beberapa minggu terakhir karena bug, eksploitasi, dan adanya prevalensi kecurangan.

Activision Blizzard kini secara keseluruhan telah berada di bawah pengawasan ketat menyusul gugatan negara bagian California yang menuding perusahaan ini memupuk budaya pelecehan dan diskriminasi di tempat kerja. Gugatan dilayangkan usai adanya protes buruh dan upaya serikat kerja dari para karyawan di studio Raven Software.

Selain itu sebelumnya pada Januari lalu, Microsoft mengumumkan niatnya membeli Activision Blizzard seharga Rp 68,7 miliar. Call of Duty menjadi gim ekslusif Xbox, namun demikian, Microsoft mengumumkan gim ini akan tetap dipertahankan keberadaannya di konsol gim lainnya.

Tentang Akuisisi Activision Blizzard

Activision Blizzard
Activision Blizzard, perusahaan gim dengan pendapatan paling banyak untuk saat ini. Sumber: Charlie INTEL

Sebelumnya, Microsoft mengumumkan telah secara resmi mengakuisisi studio gim kenamaan di dunia, yakni Activision Blizzard.

Adapun kesepakatan membeli penerbit gim Call of Duty, World of Warcraft, dan Diablo tersebut mencapai harga USD 68,7 miliar atau Rp 986 triliun.

Langkah Microsoft beli Activision Blizzard ini merupakan cara perusahaan bentukan Bill Gates itu bersaing dengan Sony dan Tencent di industri gim.

Mengutip The Verge, Rabu (19/1/2022), Microsoft sudah berencana untuk menambahkan deretan judul gim Activision ke Xbox Game Pass dan PC Game Pass setelah kesepakatan ini rampung.

“Setelah rampung, kami akan menawarkan sebanyak mungkin gim Activision Blizzard di dalam Xbox Game Pass dan PC Game Pass,” kata CEO Game Microsoft, Phil Spencer.

(Tin/Ysl)

Infografis Tentang Game

Infografis Dampak Bermain Game Berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis dampak bermain video game berlebihan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya