9 Startup Berbasis Riset yang Dapat Pendanaan dari BRIN

Berikut daftar sembilan startup berbasis riset yang menerima program PPBR gelombang pertama dari BRIN.

oleh Iskandar diperbarui 17 Feb 2022, 09:34 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2022, 09:34 WIB
Webinar Fasilitasi dan Pendanaan Riset dan Inovasi Edisi Startup BRIN
Webinar Fasilitasi dan Pendanaan Riset dan Inovasi Edisi Startup BRIN. Dok: BRIN

Liputan6.com, Jakarta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah membuka skema Pendanaan Perusahaan Pemula Berbasis Riset (PPBR) gelombang I tahun 2022.

Penerima pendanaan pada gelombang I tahun 2022 ini berjumlah sembilan startup yang berbasis riset.

Startup tersebut antara lain memproduksi bahan kulit terbuat dari jamur miselium, pestisida nabati dengan teknologi nano, hingga biomaterial limbah pelepah pinang untuk industri furnitur berkelanjutan.

Untuk lebih jelasnya, berikut daftar sembilan startup yang menerima program PPBR dari BRIN, dikutip Kamis (17/2/2022).

1. Yayasan Upakara Bhuvana Nusantara

Startup berbasis riset yang didirikan oleh Yayasan Upakara Bhuvana Nusantara ini akan memproduksi produk plastik PP (Poly Propylene) seperti pot tanaman, plastikpertanian (mulsa), kantong plastik, dan sebagainya dengan bahan baku limbah masker.

Produk yang dihasilkan diklaim bermutu tinggi karena limbah masker tersebut belum mengalami degradasi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2. PT Miko Bahtera Nusantara

Lewat brand MYCL, PT Miko Bahtera Nusantara mengembangkan kulit dari jamur ramah lingkungan untuk industri fashion. Hingga saat ini MYCL sudah berkolaborasi dengan enam desainer global.

Mereka mengikuti Paris Fashion Week kedua kalinya dengan desainer penerima LVMH Award dan memiliki sales agreement dengan total US$ 10 juta.

3. PT Pipetin Indonesia

PT Pipetin mendukung pengembangan kapasitas mikrobiologi kedokteran di Indonesia melalui tiga pilar layanan utama: pelatihan, pengujian, dan produk pendukung laboratorium mikrobiologi.

4. Leko Dwi Harjono

Leko Dwi Harjono bermitra dengan Pusat Riset dan Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi, menawarkan jasa dan produk dari hasil teknologi riset keselamatan radiasi dalam bidang kesehatan dan industri.

5. Khayu Wahyunita

Khayu Wahyunita bermitra dengan Pusat Teknologi Farmasi dan Medika memproduksi antibodi monoklonal untuk memenuhi kebutuhan riset diagnostik berbagai penyakit di Indonesia.

6. PT Asatu Sembilan Enam

DOOPINC Biopestisida dari PT Asatu Sembilan Enam adalah produk pestisida nabati dengan teknologi nano yang dikembangkan oleh peneliti BRIN yang sudah teruji untuk mendukung pertanian Indonesia yang unggul, sehat, ramah lingkungan dan berkelanjutan.

7. PT Greenie Alam Indonesia

Greenie menawarkan papan partikel non-kayu dari pelepah pinang untuk industri furnitur.

Material ini membantu pelaku industri furnitur yang ingin memiliki furnitur rendah emisi formaldehida dengan mengurangi aktivitas penebangan pohon, memberikan desain segar yang terinspirasi dari alam, serta meningkatkan kesadaran lingkungan dan produksi yang bertanggung jawab.

8. UKM Youngsters

UKM Youngsters memproduksi mi gluten free dengan merek Aitamie. Produk ini dibuat dari tepung lokal, tinggi protein, kaya serat pangan, Fe, Zn dan mengandung β-karoten, tanpa pewarna dan pengawet.

Aitamie diproduksi dengan teknik ekstrusi yang menghasilkan tekstur mi yang lebih kompak, kenyal, dan elastis. Dapat dikonsumsi oleh semua kalangan, khususnya bagi yang sedang diet gluten.

9. MNC Geotech

MNC Geotech memproduksi Low-cost GNSS (Global Navigation Satellite System) receiver yang merupakan riset berkelanjutan dengan Pusat Antariksa BRIN dan ITS Surabaya.

Alat ini dilengkapi aplikasi pada smartphone yang dapat digunakan pada berbagai keperluan seperti penentuan posisi aset meteran air, pemetaan persil tanah, pemetaan batas, dan navigasi wahana tanpa awak.

Infografis 4 Unicorn di Indonesia

Infografis 4 Unicorn di Indonesia
Infografis 4 Unicorn di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya