Liputan6.com, Jakarta - Google tengah mempersiapkan inisiatif bernama 'privacy sandbox' untuk Android. Kehadiran privacy sandbox seiring dengan langkah perusahaan mengembangkan reputasi fokus pada privasi dan meningkatkan opsi bagi konsumen.
Sekadar informasi, privacy sandbox sudah tersedia sebagai sebuah fitur pada Chrome. Fungsinya adalah membatasi pelacakan di seluruh situs web. Nantinya konsep utama akan diterapkan ke perangkat Android.
Baca Juga
Mengutip laman Digital Trends, Kamis (17/2/2022), ketika Google meluncurkannya, privacy sandbox bersifat multi-tahun. Selanjutnya, nantinya privacy sandbox akan direncanakan hadir melalui Play Store alih-alih melalui Android 13 yang sudah berfokus pada privasi.
Advertisement
Wakil Presiden Google untuk Manajemen Produk, Keamanan dan Privasi Android, Anthony Chavez mengatakan, "Kami mengumumkan inisiatif multi-tahun untuk membangun privacy sandbox di Android."
"Tujuannya memperkenalkan solusi periklanan yang lebih privat. Secara khusus, solusi ini akan membatasi pembagian data pengguna dengan pihak ketiga dan beoperasi tanpa pengenal lintas aplikasi, termasuk advertising ID," kata Chaves melalui blog Google.
Pada dasarnya, ketika pengguna memakai aplikasi, mereka diberikan identitas atau ID yang mengikuti di berbagai aplikasi. ID inilah yang memungkinkan pengembang atau jaringan periklanan yang dipakai pengembang untuk menargetkan iklan secara efektif.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pengidentifikasi Bakal Dihapus
Ketika solusi Google privacy sandbox diluncurkan, pengidentifikasi ini akan dihapus dan Google menggantinya dengan sesuatu yang lebih privat.
Chavez mencatat, penghapusan identifikasi lintas aplikasi juga akan berlaku untuk aplikasi-aplikasi milik Google. Dengan begitu, perusahaan tidak akan memberi hak istimewa untuk aplikasinya sendiri.
Tak seperti pendekatan Apple yang pada akhirnya membawa dampak permusuhan dari para mitra, Google menyebut privacy sandbox bekerja dengan baik untuk pengembang pihak ketiga, guna memastikan pelanggan memiliki pengalaman lebih pribadi. Namun di sisi lain, pengembang dan mitra pengiklannya tidak terdampak.
Menurut Google, penyedia aplikasi pihak ketiga seperti Duolingo, Snap, dan Rovio telah menunjukkan dukungan mereka untuk inisiatif ini.
Â
Advertisement
Didukung oleh Meta Facebook
Bukan hanya itu, perusahaan induk Facebook Meta disebut-sebut telah menyetujui langkah tersebut.
"Terdorong untuk melihat pendekatan kolaboratif jangka panjang dari Google untuk iklan pribadi yang melindungi privasi. Kami berharap bisa terus bekerja dengan mereka dan industri dan terus meningkatkan privasi," kata Wakil Presiden Pemasaran Produk, Iklan, dan Bisnis untuk Meta, Graham Mudd.
Meta sebelumnya mengklaim kehilangan USD 10 miliar sebagai akibat dari perubahan privasi Apple. Sementara, Google memandang pendekatan Apple kurang kolaboratif.
"Kami menyadari platform lain telah mengambil pendekatan berbeda terhadap privasi iklan, dengan membatasi teknologi yang digunakan pengembang dan pengiklan. Kami ingin memberikan alternatif yang melestarikan privasi namun tetap mendukung bisnis pengembang," kata pihak Google.
(Tin/Ysl)
Â